Ahok Naik Tangga Lihat Sungai di Gang Asem yang Ditembok

Kamis, 01 Desember 2016 | 20:20 WIB
Ahok Naik Tangga Lihat Sungai di Gang Asem yang Ditembok
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menaiki anak tangga untuk melihat kondisi di Jalan Kebagusan, Gang Asem, RT 9, RW 7, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan [suara.com/Bowo Raharjo]

Suara.com - Calon gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menaiki anak tangga untuk melihat kondisi di Jalan Kebagusan, Gang Asem, RT 9, RW 7, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (1/12/2016).

Kunjungan Ahok ke Gang Asem merupakan bagian dari kampanye menjelang pilkada Jakarta.

Ahok melihat kondisi sungai yang lebarnya sekitar dua meter. Kali dan perkampungan sekitarnya dibatasi dengan tembok setinggi tiga meter.

"Gue foto dulu. Takut entar handphone gue kecebur lagi," ujar Ahok ketika sampai di atas.

Setelah melihat keadaan, Ahok mengatakan pantas saja daerah ini selalu banjir karena sungai dihalangi tembok sehingga aliran air tidak lancar.

"Dia tutupin tembok ya tenggelam. Ini kalau air begitu banyak mau ke luar dari mana?" kata Ahok.

Ahok kemudian bertanya kepada pemilik tanah apakah mau menjualnya ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ahok mengatakan jika bersedia menjual, pemerintah akan membelinya dengan harga terbaik untuk dijadikan lahan hijau. Tentu saja jika Ahok menang pilkada.

"Yang punya tanah orang mana? Kalau gitu suruh jual saja ke DKI," ujar Ahok.

Seorang warga mengadu selama ini Gang Asem sering kebanjiran. Dia sampai mengatakan Jakarta seakan-akan tidak memiliki pemimpin karena tidak ada yang mau melihat keadaan di Gang Asem.

Baca Juga: Haru, Perusahaan Air Minum Siapkan Air Wudlu Buat Aksi Besok

"Iya pak banjir terus, karena gubernurnya nggak ada dulu. Kalau banjir hampir satu meter. Perahu saja bisa jalan," kata dia.

Warga bernama Fauzi (45) mengatakan warga sudah berulangkali melapor ke lurah dan wali kota, tapi tak ada tindakan.

Fauzi mengatakan banjir, antara lain dipicu adanya tembok tersebut.

"Tadinya kalinya nggak di situ, tapi dipindahin sama yang bangun perumahan dan dibikin tembok. Jadi kasihan yang orang kampung kebanjiran," kata Fauzi.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI