Sumbangan Warga Buat Kampanye Capai Rp27 M, Ahok Pernah Diejek

Jum'at, 09 Desember 2016 | 20:20 WIB
Sumbangan Warga Buat Kampanye Capai Rp27 M, Ahok Pernah Diejek
Calon Gubernur Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menemukan sebuah sumur tua yang masih difungsikan oleh warga setempat. (suara.com/Basuki Tjahaja Purnama)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Hasil penggalangan dana kampanye yang didapatkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, sudah mencapai Rp27.370.009.713.

Penggalangan dana dilakukan, antara lain dengan cara penjualan tiket makan bersama Ahok dan Djarot serta sumbangan lewat posko kampanye.

Penggalangan dana lewat posko kampanye di Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, setiap hari Senin sampai Jumat. Tapi untuk penjualan tiket makan bersama Ahok dan Djarot tergantung penyelenggaraan acara.

Donasi hanya melalui transfer melalui electronic debit card yang disediakan panitia. Donasi perorangan mulai dari Rp10 ribu sampai Rp75 juta.

Demi transparansi, semua penyumbang diwajibkan menuliskan nomor KTP dan NPWP. Tanpa dokumen tersebut, sumbangan tidak dapat diterima.

Menurut informasi Media Center Basuki-Djarot 50 persen warga menyumbang dengan nilai di bawah Rp100 ribu.

Ahok bercerita pernah pernah diejek temannya yang pengusaha.

"Teman saya bilang ngapain susah ngumpulin uang? Saya bilang saya tidak mau jadi milik kalangan orang tertentu. Saya milik orang Jakarta, mandat melayani rakyat," ujar Ahok di posko Jalan Lembang, Menteng.

"Ini sudah ribuan warga yang nyumbang. Orang berani menyumbang dan identitasnya jelas. Ini juga sudah jadi sejarah perpolitikan pertama kali di Indonesia," Ahok menambahkan.

Ahok maju ke pilkada menghadapi pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI