Calon gubernur Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), beberapakali meluapkan emosi ketika menerima pengaduan dari masyarakat di posko kampanye, Jalan Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (14/12/2016).
Salah satu yang pengaduan yang membuat Ahok kesal adalah yang disampaikan ibu rumah tangga tentang program bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar. Menurut ibu tersebut proses pembuatan KJP untuk anaknya tak kunjung selesai.
"Pak, saya sudah membuat KJP sudah lama. Tapi, nggak jadi-jadi. Bisa nggak dipercepat," kata ibu tersebut.
Setelah mendengar hal itu, nada suara Ahok meninggi.
"Kalau anda tersinggung nih, gara-gara ini tidak mau pilih saya, tidak masalah," kata Ahok.
Ahok tidak senang karena warga tersebut mendesak pemerintah untuk mempercepat proses pembuatan KJP, padahal ada tahapannya.
Ahok menerangkan semua tahapan harus dipenuhi untuk mendapatkan bantuan program pendidikan dari pemerintah Jakarta.
Ahok mengatakan umumnya warga yang tak bisa mendapatkan KJP karena kondisi ekonomi keluarga mereka tergolong mampu. Hal itu diketahui setelah dicek oleh pengelola sekolah.
"Kalau anda pakai handphone merek iPhone pasti tidak dapat. Apa lagi Anda nganterin anak pakai mobil. Atau kalau nunggu anak, kongkow mirip ibu-ibu sosialita," ujar Ahok.
Walau ini masa kampanye, Ahok jujur kepada ibu tersebut. Ahok tak dapat menjanjikan proses pengurusan KJP berlangsung cepat karena ada prosesnya.
"Tapi saya emang orangnya agak beda bu, terus terang saja. Beda dengan calon lain dan bilang, 'iya bu tenang saja nanti saya urusin'. Tapi ketika tidak bisa diurus baru bilang, 'Ibu kan tidak layak dapat KJP karena termasuk golongan mampu'," kata Ahok.
Salah satu yang pengaduan yang membuat Ahok kesal adalah yang disampaikan ibu rumah tangga tentang program bantuan pendidikan Kartu Jakarta Pintar. Menurut ibu tersebut proses pembuatan KJP untuk anaknya tak kunjung selesai.
"Pak, saya sudah membuat KJP sudah lama. Tapi, nggak jadi-jadi. Bisa nggak dipercepat," kata ibu tersebut.
Setelah mendengar hal itu, nada suara Ahok meninggi.
"Kalau anda tersinggung nih, gara-gara ini tidak mau pilih saya, tidak masalah," kata Ahok.
Ahok tidak senang karena warga tersebut mendesak pemerintah untuk mempercepat proses pembuatan KJP, padahal ada tahapannya.
Ahok menerangkan semua tahapan harus dipenuhi untuk mendapatkan bantuan program pendidikan dari pemerintah Jakarta.
Ahok mengatakan umumnya warga yang tak bisa mendapatkan KJP karena kondisi ekonomi keluarga mereka tergolong mampu. Hal itu diketahui setelah dicek oleh pengelola sekolah.
"Kalau anda pakai handphone merek iPhone pasti tidak dapat. Apa lagi Anda nganterin anak pakai mobil. Atau kalau nunggu anak, kongkow mirip ibu-ibu sosialita," ujar Ahok.
Walau ini masa kampanye, Ahok jujur kepada ibu tersebut. Ahok tak dapat menjanjikan proses pengurusan KJP berlangsung cepat karena ada prosesnya.
"Tapi saya emang orangnya agak beda bu, terus terang saja. Beda dengan calon lain dan bilang, 'iya bu tenang saja nanti saya urusin'. Tapi ketika tidak bisa diurus baru bilang, 'Ibu kan tidak layak dapat KJP karena termasuk golongan mampu'," kata Ahok.