Suara.com - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Hendrawan Supratikno berharap Ketua Umum Partai Demokrat bersikap tegas dan jangan mendua dalam menyikapi masalah kebhinnekaan.
"Singkatnya, dari SBY kami harapkan sikap tegas keberpihakannya terhadap persatuan dan kebhinnekaan, bukan sikap mendua yang terkesan dalam pidato sebelumnya sehingga muncul persepsi Islam digunakan sebagai penekan untuk mencari keseimbangan baru dalam politik nasional," kata Hendrawan kepada Suara.com, Rabu (8/2/2017).
Pernyataan Supratikno untuk menanggapi pidato Yudhoyono dalam acara Dies Partai Demokrat ke 15 di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (7/2/2017), malam. Yudhoyono berpendapat bahwa kasus perkara dugaan penodaan agama yang menjerat Basuki bukan isu kebhinnekaan, bukan isu SARA, dan bukan isu NKRI. Namun, dalam perkembangannya, Yudhoyono curiga ada politisasi dan penggeseran dari isu aslinya. Akibatnya, hubungan antar identitas tertentu menjadi tegang. Masyarakat justru bercuriga. SBY curiga ada pihak tertentu yang ingin membenturkan satu identitas dengan identitas yang lain.
Hendrawan menambahkan dalam pidato Yudhoyono sebelumnya banyak frasa yang bersayap, bahkan terkesan memprovokasi masyarakat untuk demonstrasi atau gaduh. Itu sebabnya, dia berharap mantan presiden bersikap dalam menyikapi kebhinnekaan.
"Itu seperti frasa lebaran kuda, pelanggaran serius karena disadap, dan istilah ada yang menghalangi pertemuan dirinya dengan Presiden Jokowi," kata anggota Komisi XI DPR.
Namun, secara umum, Pratikno menganggap pidato Yudhoyono semalam bagus. Sebab, kata dia, pidato tersebut mengandung kritik terhadap Yudhoyono sendiri sekaligus menunjukkan kinerja pemerintah di zaman Yudhoyono dulu kurang baik.
"Pidato tersebut itu bisa dianggap sebagai kritik pada diri sendiri, karena semua tahu apa yang kita saksikan hari ini adalah hasil proses panjang di masa lalu. Yang jelas, yang dilakukan pemerintah sekarang terus membenahi apa-apa yang mangkrak di masa lalu, khususnya di sektor infrastruktur," ujarnya.
"Dan selamat ulang tahun untuk Partai Demokrat," Hendrawan menambahkan.