Anggota Kepolisian Resor Jakarta Selatan menangkap dua tersangka pembobol kartu ATM bernama Dapid (40) dan Emen (30) di Tangerang, Banten, pada Kamis (2/3/2017). Sementara satu tersangka lagi berhasil kabur.
"Tersangka ada tiga orang, dua sudah kami tangkap sebagai eksekutor. Satu lagi yang bertugas sebagai driver masih kami kejar," kata Kepala satuan Reserse Kriminal Polisi Resor Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Polisi Budi Hermanto, Jumat (3/3/2017).
Budi mengatakan para bandit selama ini sering beroperasi di kawasan Depok, Jawa Barat.
ATM yang mereka incar umumnya yang berada di minimarket atau di stasiun pengisian bahan bakar minyak umum.
Dalam operasi, biasanya mereka mengganjal mesin ATM dengan kayu korek api.
Lantas, mereka menunggu korban datang. Begitu melihat korban kesulitan memakai ATM, para bandit langsung beraksi. Mereka berpura-pura menawarkan bantuan.
"Itu korbannya mau transaksi. Kartu ATM korban tidak bisa dimasukkan ke mesin karena terganjal (korek kayu). Itu tersangka pertama pura - pura menolong dengan masuk ke ruang mesin ATM. Inisiatif membantu, memasukkan kartu ATM korban. Padahal, dia itu hanya mau menukarkan ATM korban dengan ATM yang sudah disiapkan," ujar Budi.
Pada waktu itu, korban tidak sadar kalau ATM telah tertukar. Setelah mendapatkan kartu ATM korban, pelaku yang pertama pergi. Giliran pelaku yang kedua beraksi.
"Saat itulah pelaku kedua datang mencoba menolong lagi dan menyuruh korban terus memasukkan pasword-nya. Saat itulah pelaku kedua itu menghafal password yang disebutkan korban," ujar Budi.
Tentu saja ATM tidak berfungsi karena sudah ditukar dengan yang palsu. Pelaku pun meninggalkan korban sibuk dengan urusan ATM-nya.
Sementara korban pusing, pelaku yang sudah mendapatkan ATM dan password langsung ke tempat ATM di tempat lain untuk menguras duit.
Komplotan bandit tersebut akhirnya kena batunya. Mereka ditangkap setelah melakukan aksi kejahatan di Cilandak, Jakarta Selatan.
"Sampai kami tangkap mereka, ada barang bukti kartu ATM sebanyak 30 yang kami sita. Dalam satu mesin ATM mereka mampu menguras sampai Rp45 juta. Itu korbannya perempuan," kata Budi.
Setelah meringkus dua bandit, polisi masih melakukan pengembangan karena diyakini mereka punya jaringan.
"Kasus ini masih terus kami kembangkan. Masih kami kejar pelaku," ujar Budi.