“Aku malu pulang karena sering mabuk. Sebenarnya aku ingin pergi dari desa ini, dan memulai kehidupan baru di tempat lain,” tutur Wilson setelah sadar dari mabuknya.
Namun, begitulah, semarah-marahnya keluarga, mereka tetap mengajak Wilson pulang dan membuka lembaran baru kehidupan tanpa perlu pergi dari desa itu.
Alhasil, upacara pemakaman yang sudah dipersiapkan, langsung diubah menjadi pesta syukur atas kepulangan Wilson.
Selain dibuatkan pesta, Wilson juga diikutkan dalam ritual pembersihan oleh tetua-tetua desa sebelum benar-benar kembali menginjakkan kaki ke rumahnya.
Bagaimana nasib mayat pria yang sebelumnya diduga Wilson? Mayat itu kekinian masih tetap anonim, tanpa identitas, dan terikat dalam sepi di kamar mayat, menunggu ada seseorang yang mengklaim sebagai keluarganya.