Dalam pendataan UIJC, kekinian terdapat 200 orang kaum Yahudi yang taat beribadah di Indonesia. Jumlah itu belum termasuk Yahudi yang tak mengungkap jati dirinya.
Ia menuturkan, jumlah penganut Yahudi tersebut tersebar di seluruh daerah Indonesia. Karenanya, sangat sulit untuk menyatukan semua umat dalam satu peribadatan.
Karena itu pula, Verbrugge mengakui terpaksa melanggar prinsip utama Yahudi, yakni tak boleh beraktifitas pada hari Sabat (Sabtu).
"Saya terpaksa menggunakan ponsel (telepon seluler) di hari Sabat, untuk memimpin seluruh jemaat beribadah secara online," tuturnya.
Jumlah resmi penganut Yahudi yang terdata UIJC tersebut, terbilang menurun jika dibandingkan dengan situasi pra-kemerdekaan.
Profesor Rotem Kowner dari University of Haifa, Israel, jumlah kaum Yahudi di Indonesia pra-Perang Dunia II mencapai 3.000 orang.