Kisah Afi Nihaya, Gara-gara Tulisan Kritis Diancam Dibunuh

Siswanto Suara.Com
Senin, 29 Mei 2017 | 19:35 WIB
Kisah Afi Nihaya, Gara-gara Tulisan Kritis Diancam Dibunuh
‎Asa Firda Inayah atau Afi Nihaya Faradisa [suara.com/Wita Ayodhyaputri]

Salah satu inspirasi Afi adalah buku the magic of thinking big. Dia mengatakan jarang membalas komentar netizen di Facebook.

Seringkali dia membuka Facebook hanya untuk mem-posting tulisan. Sambil bercanda, Afi mengatakan bahwa hal itu dilakukan lantaran keterbatasan kuota internet.

Afi mengaku pernah mendapat teror berupa pembunuhan gara-gara tulisan.

“Pernah ada yang telepon jam tiga pagi bilang mau bunuh saya, tapi kan saya pikir membunuh tidak semudah itu,” ujar Afi yang kini mendapatkan tawaran beasiswa kuliah.

Tapi, dia tetap kuat berkat dukungan keluarga. Dulu, orangtua sempat membatasi aktivitasnya berselancar di dunia maya. Namun setelah mengetahui tentang postingan – postingan Afi, kini keluarganya justru memberi dukungan penuh.

Afi mengaku ingin sekali bertemu Presiden Joko Widodo dan menceritakan bagaimana rahasianya tetap tenang menghadapi persoalan. Afi mengatakan selama ini kerap kali meditasi dan melakukan perenungan.

Sebelum acara talkshow berakhir dia menigngatkan pentingnya membuka buku sejarah SD. Di dalamnya mengajarkan bagaimana sejarah Negara Indonesia, dimana Islam bukanlah agama yang pertama di Indonesia. Hal ini dilakukan agar tercipta kembali perdamaian dan persatuan di Indonesia.

Bagaimana kehidupan pribadi Afi yang kini dikagumi banyak tokoh nasional?

Dia tetap seorang remaja yang punya idola. Afi mengaku penggemar Taylor Swift .

Baca Juga: Rizieq Belum Mau Pulang, Pengacara Siap Gugat Polisi

Dia punya cita-cita menjadi penulis, psikolog, atau terapis.

Sedihnya, pada bulan Februari 2017 lalu, dia putus dengan pacar gara-gara perbedaan pandangan politik dan agama. (Wita Ayodhyaputri)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Tag

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Tampilkan lebih banyak