Laut yang Dilintasi Wanderlust Pengangkut Satu Ton Sabu Terungkap

Kamis, 20 Juli 2017 | 13:42 WIB
Laut yang Dilintasi Wanderlust Pengangkut Satu Ton Sabu Terungkap
Sejumlah anggota Dit Narkoba Polda Metro Jaya memeriksa paket-paket sabu yang gagal diselundupkan di Dermaga eks Hotel Mandalika, Anyer, Serang, Banten, Kamis (13/7). [antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Kapolri Jenderal Tito Karnavian membeberkan jalur laut yang dilintasi kapal Wanderlust. Kapal inilah yang mengangkut sabu asal Guangzhou seberat satu ton ke perairan Indonesia sebelum diturunkan di Serang, Banten.

"Mereka menggunakan jalur laut, menggunakan kapal pesiar dari Taiwan (dari) laut Cina Selatan, ke Johor, masuk Selat Malaka mengambil barang di perairan Myanmar," kata Tito di Polda Metro Jaya, Kamis (20/7/2017).

Wanderlust melintasi pantai barat Sumatera, lalu masuk ke Pantai Anyer sesudah melewati Selat Sunda.

Kapal tersebut berhenti di tengah pantai. Sabu kemudian dipindahkan ke perahu karet yang kemudian membawanya dermaga dan disimpan di kawasan Hotel Mandalika, Anyer.

"Setelah itu menyusuri pantai barat sehingga masuk Selat Sunda, Anyer. Di situ setelah dropping dilaksanakan, kemudian kapal ini bergerak lagi ke laut Jawa, selat Kalimata dan kemudian ke lewat Batam," kata dia.

Setelah menurunkan barang, kapal pergi. Setelah kasus sabu terungkap, keberadaan kapal pun terlacak sedang menepi di perairan Tanjung Berakit, Pulau Bintan, Kepulauan Riau, pada Sabtu (15/7/2017).

Penangkapan kapal tersebut dilakukan setelah polisi bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

"Kemudian kami melakukan kerjasama dengan Bea Cukai, dengan ibu menteri keuangan dan Alhamdulillah kapal-kapal pengejar dari Bea Cukai bersama Pol Air, Polri berhasil mengejar dan menangkap kapalnya," kata dia.

Tito juga menambahkan saat ini pihaknya masih memeriksa seluruh bagian kapal tersebut untuk menemukan barang bukti tambahan terkait penyeludupan sabu-sabu yang dikendalikan bandar besar di Tiongkok.

"Sekarang kapalnya sudah di Batam dan sekarang juga masih ada barang narkoba lain jenis lain di dalam kapal itu yang mungkin diselipkan, oleh karena itu sekarang hari ini lagi naik dok dan setelah itu nanti akan diperiksa secara detail," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI