Ini Masalah Warga Gara-gara Daerah Johar Baru Dicap Hobi Tawuran

Siswanto Suara.Com
Rabu, 06 Desember 2017 | 18:02 WIB
Ini Masalah Warga Gara-gara Daerah Johar Baru Dicap Hobi Tawuran
Kelurahan Kampung Rawa, Johar Baru [suara.com/Handita Fajaresta]

Menurut dia pemuda yang masih menganggur berusia 25 tahun sampai 35 tahun.

Agus selalu menasihati para pemuda kampungnya agar mengembangkan diri. Produktif dan kreatif.

Agus mendorong mereka untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan peningkatan keterampilan, seperti membuat sepatu lukis, stik es krim daur ulang, hingga kerudung yang dilukis. 

Stik es krim daur ulang dibentuk seperti rumah-rumahan yang dilengkapi dengan jam yang masih hidup. Kerudung polos jenis Paris berbentuk segi empat dilukis bunga dan daun untuk mempercantik.

Sepatu lukis biasanya dibuat dari sepatu berbahan kanvas putih, kemudian diwarnai dan digambar menggunakan kuas dan cat air.

Disnaker

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jakarta Priyono tidak tahu informasi mengenai adanya perusahaan yang menyeleksi calon pekerja berdasarkan tempat tinggal. Priyono menanggapi pernyataan Ketua RW 3, Johar Baru,  Zainal Arifin.

"Wah, nggak ada info gitu. Nggak mungkin perusahan nolak warga (berdasarkan tempat tinggal)," ujar Priyono kepada Suara.com.

Sebelumnya, Zainal mengatakan banyak warganya  yang melamar pekerjaan, namun ditolak perusahaan gara-gara berasal dari kawasan yang dicap sering terjadi tawuran.

Priyono menduga perusahaan tidak menerima pekerja dari kampung itu karena tidak sesuai kriteria. Misalnya, kata dia, perusahaan membutuhkan tenaga akunting, sedangkan pelamar hanya memiliki pengalaman di bidang sekuriti.

"Umpamanya yang dibutuhkan akunting, dia punya (pengalaman) satpam. Bukan semata-mata penduduk (Johar Baru) itu," kata Priyono.

Priyono menegaskan hingga saat ini belum ada perusahaan di Jakarta yang menolak calon pekerja karena tinggal di wilayah tertentu. Selain itu, ia juga menjawab keluhan warga soal tidak adanya peran pemerintah dalam penyaluran pekerjaan. Ia menjelaskan setiap pelatihan tenaga kerja yang diadakan Pemerintah DKI pasti bekerja sama dengan perusahaan.

"Kadang kita lakukan pelatihan, mungkin penempatanya di luar DKI (calon pekerja itu) nggak sanggup, ada juga. Sebelum melakukan pelatihan kita kerja sama sama perusahaan-perusahaan," kata Priyono.

Sebelumnya, Zainal meminta pemerintah  menjembatani warganya yang ingin mencari pekerjaan. 

"Karena kalau dilihat dari KTP-nya Kampung Rawa, Johar Baru jarang diterima. Itu langkah apa? dan pihak pemerintah yang harus menjembatani," ujar Zainal kepada Gubernur Anies Baswedan di Gedung Pertemuan Pertamina, Jalan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017).

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI