Melalui MTQ, Aher Ingatkan Kewajiban Terhadap Al Quran

Senin, 16 April 2018 | 11:43 WIB
Melalui MTQ, Aher Ingatkan Kewajiban Terhadap Al Quran
Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXV Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 di Alun-Alun Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (14/4/18) malam. (Sumber: Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ada 12 cabang dan 23 golongan yang dipertandingkan pada MTQ XXXV Jabar. Venue tersebar di 12 lokasi di Palabuhanratu, yaitu:
1. Alun-Alun Palabuhanratu: Panggung Utama,
2. Komplek Pendopo Palabuhanratu: Panggung kehormatan dan tempat singgah VIP,
3. Aula Kantor Setda Kabupaten Sukabumi: MHQ 10 juz dan 20 juz,
4. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah: MTQ Anak dan Murotal,
5. Aula Atas Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi: MHQ 30 juz dan Tafsir Bahasa Inggris,
6. SMK Jamiyyatul Aulad: Musabaqah Makalah Al Quran (MMQ),
7. MAN 2 Sukabumi: Tilawah Remaja dan Canet,
8. SMAN 1 Palabuhanratu: MHQ 1 juz dan Tilawah, 5 juz dan Tilawah,
9. Gor Palabuhanratu (Venue Tinju): Kaligrafi,
10. Gor Palabuhanratu (Venue Futsal): MFQ,
11. Aula Hotel Augusta Palabuhanratu: MTQ Qiroat Sabah Murattal Dewasa dan Remaja, dan
12. Aula Hotel Cleopatra: Musabaqah Syahril Quran.

Jumlah peserta MTQ yang kali mengambil tema "Membentuk Generasi Qurani yang Religius dan Mandiri" ini, sebanyak 1.057 orang berasal dari 27 kabupaten/kota se-Jabar. Mereka didukung 657 official utusan dari seluruh Jabar.

Acara pembukaan MTQ XXXV Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 berlangsung meriah dan dipadati ribuan warga. Selain tarian Kolosal Gelanggang Qurani di Sukabumi, musisi Sunda, Doel Sumbang juga turut menyempurnakan kemeriahan tersebut.

Dampak MTQ Terhadap Ekonomi Palabuhanratu
Masyarakat Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi menyambut antusias gelaran MTQ Jabar yang digelar 14-20 April 2018. Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengaku, gelaran MTQ ini memberikan dampak positif terhadap geliat ekonomi di Palabuhanratu sebagai tuan rumah.

Tidak hanya penginapan atau hotel saja yang penuh, namun banyak rumah warga juga yang disewa para peserta MTQ. Industri kuliner atau jajanan juga berdenyut dimana-mana.

Bahkan menurut Marwan, anggaran yang dikeluarkan untuk MTQ tidak sebanding dengan nilai ekonomi yang diperoleh masyarakat di Kabupaten Sukabumi.

"Dampak dari keberadaan teman-teman se-Jawa Barat hadir di Palabuhanratu,  kita kalkulasikan saja, bahwa anggaran yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Sukabumi dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat tidak sebanding dengan nilai ekonomis yang didapatkan masyarakat Palabuhanratu, dan tentunya masyarakat di kecamatan yang dikunjungi para kafilah nantinya," pungkas Marwan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI