Keenam, Belum ada sarana pengukur kepuasan pengunjung di seluruh venue yakni pada 24 lokasi. Sebanyak 20 venue tidak memiliki sarana pengukur kepuasan pengunjung.
Ketujuh, untuk pertandingan pada malam hari sudah ada penerangan disejumlah besar venue. Akan tetapi, penerangan jalan atau sekitar venue pada malam hari penting juga.
Kedelapan, sebagian besar venue tidak ada emergency exit atau baru akan mengadakan dalam waktu dekat.
"Hal ini akan menjadi pertanyaan dari pihak lain, karena emergency exit ini sangat vital keberadaannya. Emergency exit baru ada venue, 2 baru akan ada, dan pada 15 lokasi venue tidak ada emergency exitnya," Adrianus menyebutkan.
Sembilan, baru 11 venue yang akan mengadakan klinik kesehatan, 4 venue tidak memiliki, dan 9 venue yang sudah menyediakan klinik kesehatan. Hanya 3 venue yang sudah menyiapkan ambulance dan petugasnya, 3 venue yang tidak memiliki, dan sisanya 18 venue baru akan mengadakan.
Kesepuluh, Stadium Control Room dan petugasnya didapati baru 12 venue yang menyediakan, 2 venue akan mengadakan, dan 10 venue tidak ada stadium control room.
Kesebelas, penyediaan rambu keselamatan di seluruh venue belum mendapatkan perhatian. pada 7 venue, akan diadakan oleh 5 venue, dan 12 venue tidak memiliki rambu keselamatan.
“Dan yang terakhir, diperlukan ruang ibadah yang layak, aksesibel, nyaman, aman, dan sesuai standar internasional. Memisahkan pengunjung pria dan wanita untuk ruang ibadahnya dan untuk mengambil air wudhu. Menjadi pertanyaan apakah fasilitas ruang ibadah ini juga telah memenuhi kebutuhan penyandang disabilitas. sudah tersedia di 17 venue, dan 7 venue yang tidak ada,"tutur Adrianus.
Baca Juga: Vonis 4 Tahun Bui, Jennifer Dunn - Jaksa Kompak Ajukan Banding