“Video mapping akan menjadi petunjuk bahwa teknologi sangat berperan pada abad ini. Apalagi teknologi digital semakin hari semakin menjadi kebutuhan. Jika diterapkan pada GWK, akan menjadi sinergi yang luar biasa menarik. GWK sendiri bertumpu pada akar tradisi, tetapi menerapkan teknologi kontruksi modern dalam perancangannya,” ujar Nuarta.
Sebagai bentuk penghormatan, para seniman yang mengerjakan patung Garuda Wisnu Kencana turut dihadirkan pada pergelaran Swadharma Ning Pertiwi. Mereka bersama-sama dengan para penampil menyanyikan lagu Bagimu Negeri menjelang akhir pergelaran.
Gerimis yang turun menambah suasana keharuan sekaligus kebanggaan, karena mereka bisa merampungkan patung GWK.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, pun sumringah ketika disinggung mengenai GWK. Menpar yakin, pariwisata Bali akan semakin menggeliat dengan rampungnya patung GWK.
"Bali selalu luar biasa. Selalu menjadi pilihan menarik bagi wisatawan. Kini dengan adanya GWK, pariwisata Bali makin lengkap. Bali bukan saja mengandalkan pariwisata berbasis alam dan berbasis budaya, melainkan juga pariwisata berbasis pada kreativitas manusianya," katanya.
Menteri asal Banyuwangi itu menyatakan yakin, GWK juga akan menjadi identitas Bali dan Indonesia, sebagaimana karya-karya sejenisnya yang sudah menjadi identitas dan asosiatif dengan negara bersangkutan.
"GWK hadir sebagai landmark baru dari pariwisata Bali, seperti halnya New York dengan Liberty Statue, atau Brazil dengan patung Christ the Redeemer. GWK akan bisa menjadi salah satu pusat pertumbuhan pariwisata Bali yang dapat mengangkat daerah sekitarnya untuk bersama-sama membangun pariwisata yang muaranya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat," ujar Menpar.