Ia menuturkan, D mengakui merencanakan pembunuhan Ninin. Motifnya, D kesal karena Ninin yang merupakan gadis pemandu lagi di Karaoke Mr Classic.
![Tersangka (bertutup helm) memperagakan adegan pembunuhan pemandu karaoke di kompleks Sunan Kuning, Kota Semarang, Selasa (18/9 - 2018). [Semarangpos.com/Imam Yuda S]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/09/18/89522-rekonstruksi-pembunuhan-ninin-psk-sunan-kuning.jpg)
"Pelaku ini sebelumnya pernah menggunakan jasa korban, namun tidak puas. Kemudian merencanakan pembunuhan ini," katanya.
Ia menjelaskan, pembunuhan ini dimulai saat pelaku sengaja memesan jasa korban pada Rabu (12/9/2018) malam.
Korban sendiri diketahui tidak bersedia memenuhi permintaan pelaku untuk berhubungan badan, karena tidak memiliki uang sesuai tarif yang ditentukan.
"Pelaku ini cuma bawa uang Rp 100 ribu, padahal yang harus dibayar Rp 200 ribu. Jadi dia mengklaim ada kata-kata kasar dari korban," katanya.
Karena kesal, pelaku kemudian mencekik dan membekap korban hingga kehabisan nafas. D mengakui bukan kali pertama ini menggunakan jasa korban.
Pada Agustus lalu, pelaku juga sempat menggunakan jasa korban dan mengaku tidak puas.
Saat aksinya ini, pelaku juga sengaja membawa sebotol oli bekas yang dibawanya dari rumah yang kemudian dituang ke tubuh korban usai dibunuh.
Sebelum kabur, pelaku juga sempat membawa telepon seluler milik korban.
Baca Juga: Ponsel Khusus Gaming Akan Susul Honor 9i di Indonesia
Pelaku sendiri bersembunyi di rumahnya seusai melakukan aksinya sambil memantau kondisi lewat media sosial.
Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dan Pasal 365 KUHP tentang pencurian.
Rekonstruksi
Tersangka D akhirnya dibawa polisi untuk melakukan rekonstruksi, Selasa siang. Remaja berusia 16 tahun itu memerankan 29 adegan ketika menghabisi nyawa korban, Ninin.
Rekonstruksi pembunuhan PK Sunan Kuning itu berlangsung selama lebih dari dua jam. Rekonstruksi dimulai dari saat tersangka datang ke Wisma Mr Classic dengan menggunakan sepeda motor.
Ia kemudian menemui korban yang tengah duduk di depan wisma. Tersangka dan korban kemudian melakukan transaksi hingga masuk ke dalam wisma.