Suara.com - Grup komunitas homoseksual khusus pelajar Garut di Facebook, menggegerkan warga setempat. Pasalnya, anggota laman komunitas di Facebook tersebut sudah mencapai 2.500 orang.
Dengan kata lain, 2.500 pelajar di Garut, Jawa Barat, adalah penyuka sesama sejenis—orientasi seksual yang dianggap tabu di Indonesia.
Namun, pada hari Rabu (10/10/2018), laman komunitas gay pelajar Garut di Facebook tersebut tak lagi bisa diakses.
Dinas Pendidikan Kabupaten Garut meragukan adanya grup media sosial homoseksual atau pria sesuka sesama jenis di kalangan pelajar tingkat SMP maupun SMA di Garut.
"Apakah kebenarannya teruji atau tidak masih jadi pertanyaan," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Burdan Ali Junjunan, seperti diberitakan Antara, Rabu (10/10).
Ia menuturkan, Disdik Garut sudah menerima informasi adanya grup di media sosial Facebook bernama "Gay Garut-Indonesia" khusus kalangan pelajar yang beberapa hari ini meresahkan masyarakat Garut.
"Hari ini kami mengumpulkan semua kepala sekolah SMP untuk deklarasi penolakan LGBT, termasuk mengundang orang tua untuk menyosialisasikan masalah ini," katanya.
Informasi yang diterima, kata dia, ada banyak anggota tergabung dalam media sosial tersebut, meskipun sampai saat ini tidak ada data atau laporan dari sekolah maupun orang tua tentang keberadaan perilaku menyimpang itu.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil mengakui prihatin atas munculnya grup lekaki penyuka sesama jenis atau gay di media sosial facebook yang anggotanya pelajar SMP/SMA asal Kabupaten Garut.
Baca Juga: Soal Sumber Anggaran Hadiah Pelapor Korupsi, Jokowi: Tanya Menkeu
"Yang pasti prihatin ya," katanya.
Menurut dia, pihaknya akan segera menghubungi Bupati Garut Rudi Gunawan terkait adanya grup gay di jejaring sosial tersebut.