Memang tak dapat dipungkiri jika branding pariwisata tidak dapat dilakukan tanpa sinergi. Ini dimulai dengan komitmen dari Presiden Jokowi, yang menyatakan, pariwisata sebagai salah satu bisnis utama dari pemerintah.
Momentum ini pun diambil sigap oleh Kementerian Pariwisata Indonesia yang juka melakukan kerja sama merangkul semua pihak termasuk pihak industri. Dengan saling bersinergi, maka akan terjadi kolaborasi untuk saling meningkatkan value antar brand.
Selain itu, hal ini mengembangkan penetrasi pasar dan memperluas eksposur masing-masing brand. Hal ini dengan memanfaatkan market network yang dimiliki oleh brand, baik di dalam maupun luar negeri.
"Kerja sama co-branding merupakan strategi promosi yang saling menguntung, di mana para pengusaha dapat memanfaatkan branding Wonderful Indonesia yang telah mendunia dalam produk mereka baik di Indonesia maupun mancanegara. Ini mewujudkan sharing resources antara kedua brand yang melakukan co-branding itu sendiri," timpal Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar, Masruroh.
Menpar pun menyambut baik strategi gencar yang dilakukan untuk pasar Singapura.
"Maka dari ini sangat penting, seperti launching VITO Representative Singapore, misalnya. VITO merupakan representasi dari Wonderful Indonesia yang harus dikenal oleh publik Singapura. Makanya kita juga akan kawal itu," ujarnya.
Selain itu, Menpar juga menambahkan, memang sepatutnya kita terus mengejar pasar Singapura, sebab Singapura merupakan hub Internasional. Seluruh penerbangan dari belahan dunia mana pun mampir ke Singapura.
"Singapura bukan hanya sebagai hub transportasi udara internasional dan pintu gerbang pariwisata, tetapi juga menjadi hubpasar MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Ada puluhan ribu perusahaan asing, baik dari Eropa, Amerika, Asia dan Australia yang memiliki kantor perwakilan di Singapura. ini yang harus kita bisa maksimalkan disetiap kesempatan," ujar menteri asal Banyuwangi itu.
Baca Juga: Kemenpar Nyatakan Siap Rebut Pasar Wisatawan Milenial