KLHK Libatkan DPRD di Penghargaan Nirwasita Tantra 2018

MN Yunita Suara.Com
Kamis, 22 November 2018 | 13:25 WIB
KLHK Libatkan DPRD di Penghargaan Nirwasita Tantra 2018
DPRD terlibat dalam penilaian Nirwasita Tantra 2018. (Dok: KLHK)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2018 ini merupakan penyelenggeraan yang ke-3. Keikutsertaan pemerintah daerah dalam ajang ini terus meningkat setiap tahunnya, tercatat pada tahun 2016, daerah yang ikut sebanyak 86, terdiri atas 29 propinsi, 36 kabupaten, dan 21 kota.

Pada tahun 2017 mengalami peningkatan peserta menjadi 174 daerah (meningkat 102 persen), dengan rincian 24 propinsi, 41 kota, dan 109 kabupaten. Kemudian pada tahun 2018 kembali meningkat menjadi 217 daerah (meningkat 24 persen), yang terdiri dari 26 Propinsi, 52 kota, dan 139 kabupaten. 

Sementara itu ada 3 tahap penilaian, yaitu penapisan kelengkapan administrasi, analisis isu prioritas daerah, dan diskusi panel berupa wawancara kepada kepala Daerah dengan tim independen. Dalam seleksi ini , kepala daerah diuji untuk menggali sejauh mana pemahamannya terhadap permasalahan lingkungan di daerahnya dan langkah tindak lanjut apa yang sudah dilaksanakan. 

Sesuai Surat Keputusan Menteri LHK No. SK.456/MENLHK/SETJEN /DTN.0 /10/2018 tanggal 30 Oktober 2018 tentang Penetapan Penerima Penghargaan Nirwasita Tantra tahun 2018, daerah yang memperoleh penghargaan Kategori Propinsi adalah : Jawa Timur, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.

Tingkat kabupaten yaitu Kategori Kabupaten Besar, pemenangnya Kabupaten Lumajang dan Bandung, Kategori Kabupaten Sedang, pemenangnya Pesisir Selatan dan Boyolali, dan Kategori Kabupaten Kecil, pemenangnya Kabulaten Bangka Tengah dan Dharmasraya. 

Sementara tingkat kota, Kategori Kota besar, pemenangnya Kota Surabaya dan Tangerang, Kategori Kota Sedang, pemenangnya Cimahi dan Surakarta dan untuk Kategori Kota kecil, pemenangnya adalah Kota Bontang dan Payakumbuh.

Dari hasil seleksi dan wawancara banyak dikemukakan inovasi yang dilakukan oleh Kepala daerah antara lain : Untuk energi baru terbarukan Pemerintah Provinsi Sumsel melakukan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Jakabaring berkapasitas 2 MW; penerapan mobil serta bus berbahan bakar Hydrogen melalui Jakabaring Show Case Hydrogen Car and Hydrogen Bus; serta membangun transportasi terpadu ramah lingkungan Light Rail Transit (LRT) yang membelah Kota Palembang dari Bandara ke Jakabaring. LRT dengan panjang 24,5 KM merupakan Transportasi Rendah Emisi Pertama di Indonesia.

Kemudian Gerakan Sumatera Barat Bersih (GSB) yang melibatkan partisipasi semua lembaga formal dan informal, ninik mamak, alim ulama dan cadiak pandai untuk menjadi motor penggerak dalam mewujudkan Sumatera Barat Bersih dengan pilot Project Zero Waste. Pengendalian Kerusakan Akibat Pertambangan berupa Program Pemulihan Akses Terbuka dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang melalui Program “Eduecogreen Park”. 

Masih ada lagi program desa atau kelurahan BERSERI (Bersih dan Lestari), Kampung Iklim, Pogram unggulan PERMATA (Perlindungan Mata Air), Program Simonika (Sistem Monitoring Kualitas Air), Program Sejuta Biopori, dan Program Embung Geomembran di Jawa Timur.

Baca Juga: KLHK Ajak Perempuan Peduli Lingkungan Hidup

Selanjutnya Pemerintah Kota Surabaya yang mengembangkan banyak inovasi antara lain pembangunan 450 taman kota, pembangunan jalur hijau untuk pedestrian, pengembangan hutan kota seluas 45,23 ha, program perbaikan kampung, peningkatan ruang terbuka hijau, pembangunan green belt, pembangunan IPAL dan MCK, Revitalisasi eco campus dan sekolah serta pengembangan SITS (Surabaya Intelligent Transport System) di 113 persimpangan serta program lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI