Suara.com - Ahok alias BTP, mantan Gubernur DKI Jakarta yang bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama, telah kembali menghirup udara bebas sejak 24 Januari 2019.
Setelah keluar penjara, Ahok banyak menghabiskan waktunya untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat terdekat.
Namun, termutakhir, Ahok secara mengejutkan mengakui telah kembali ke dunia politik dan masuk menjadi kader PDIP.
Jauh sejak Ahok masih dipenjara di Rutan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, atas kasus penistaan agama, kabar pijakan politik Ahok santer diperbincangkan.
Kala itu, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat yang juga teman dekat Ahok, mengatakan rekannya bakal merapat ke PDIP setelah bebas.
Ucapan Djarot terbukti. Sejak bebas, Ahok langsung memutuskan untuk bergabung ke partai moncong putih tepatnya pada 26 Januari 2019.
Sebelum memutuskan berlabuh mendukung Jokowi - Maruf Amin sebagai Capres dan Cawapres nomor urut 1 pada Pilpres 2019, Ahok telah malang melintang di dunia poltik masuk ke sejumlah partai politik.
Awal Karier di Belitung Timur hingga Ibu Kota
Ahok mengawali karier politiknya dengan bergabung dengan Partai Perhimpunan Indonesia Baru pada 2004.
Baca Juga: Badan Siber dan Sandi Negara Berharap Dilibatkan Jaga Data Pemilu
Perjalanan politiknya terbilang cukup mulus, lantaran langsung terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Belitung Timur periode 2004-2009.
Hanya butuh 7 bulan menjadi anggota dewan, Ahok melaju kencang ke kursi Belitung Timur Satu periode 2005-2010.
Kariernya sebagai bupati tak ia lanjutkan. hok memilih melaju ke kursi Gubernur Bangka Belitung pada 2006, namun upayanya gagal.
Kegagalan ini membuat Ahok berpindah haluan partai menuju ke Partai Golkar. Berbagai loncatan politik ia lakukan hingga akhirnyas sukses menduduki kursi Komisi II DPR RI.
Bukan Ahok namanya kalau tak menghabiskan masa jabatannya. Ia kembali melakukan loncatan dan meninggalkan kursi parlemen demi mendampingi Jokowi di Pilgub DKI Jakarta 2012-2017.
Jokowi dan Ahok sukses memenangkan Pilgub melawan petahana Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Ia lantas memutuskan berlabuh ke Partai Gerindra.