Jika datang masing-masing, Urya dan penduduk Kampung Naga khawatir dalam kampanyenya justru menyampaikan hal-hal yang jelek terhadap calon lain. Sementara bila para peserta pemilu itu datang bersamaan, tentunya akan menyampaikan dengan cara-cara yang baik.
"Kalau mau mereka harus datang bareng, jadi tidak ada saling menjelekkan," kata Urya.
Penduduk Kampung Naga memang sejak lama dikenal sangat lekat nilai-nilai kebersamaannya, hidup bersama dalam komunitas sosial yang harmonis.
Bila di kampung-kampung lain, banyak penduduk yang bertikai hanya karena berbeda dalam dukungan atas calon, tetapi hal itu sama sekali tidak terjadi di Kampung Naga.
Di satu sisi, dalam mempertahankan nilai-nilai tradisional mereka, ternyata penduduk Kampung Naga memberikan pelajaran yang sangat berharga bahwa mereka menunjukkan kedewasaan dan kematangannya dalam berpartisipasi menyukseskan pemilu, tetap bersatu dan tak terpecah belah hanya karena berbeda pilihan.
Di sisi lain, siapapun yang terpilih, mereka tetap teguh mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal yang mereka yakini dapat menyelaraskan hubungan hidup mereka dengan Sang Maha Pencipta, dengan sesama manusia, dan antara mereka dengan alam. Selamanya, alam Kampung Naga tetap hijau. (Antara)