
"Ini lumayan cepet sampai sini dari RSCM. Tapi lagi panas banget jadi udah mulai cair," jelas Andi.
Paling cepat, Mister X menurut Andi dimakamkan sepekan setelah tanggal kematiannya. Pengalaman Andi, karena jasad sudah mulai membusuk terkadang tercium bau tidak sedap. Di kain kafannya, terasa cairan lengket yang jika terkena tangan atau pakaian, baunya tidak cepat hilang jika dicuci.

Terkadang, cerita Andi, jika ia sedang menyantap makan siangnya dan teringat aroma tak sedap saat memegang jenazah itu, ia kerap kehilangan nafsu makan. Biasanya Andi segera mencuci tangannya setelah memakamkan jenazah Mister X.
"Lumayan juga kalau keingetan pas lagi makan. Paling nasi saya gak habis," jelas Andi penuh canda.
Pemakaman berlangsung singkat. Andi dan rekannya terlihat tidak kesulitan mengantarkan ketiga jenazah Mister X ke liang lahat. Tidak ada tangisan atau doa dari keluarga atau sanak saudara dan teman dari jenazah tunawan.

Tak terlihat juga taburan bunga dan air mawar seperti pemakaman pada umumnya. Hanya ada gundukan tanah dan papan kayu bertuliskan 'Tidak Dikenali', berjajar bersama dengan puluhan makam tunawan lainnya di area itu.
Andi dan para penggali makam lainnya segera beranjak untuk kembali beristirahat di bawah pohon. Andi kembali melanjutkan ceritanya. Ia mengaku masih merasakan kesedihan saat memakamkan jasad Mister X.

Menurutnya siapapun bisa mengalami nasib sama seperti para jenazah tunawan. Terkadang, ia sebagai salah satu orang yang memakakan Mister X, ia ingin mendoakan mereka saat meletakan jenazahnya di dalam kubur. Tapi Andi takut doanya salah karena ia tidak mengerti tata cara mendoakan mayat dengan benar.
"Masih sedih saja kadang saya. Ingin doakan tapi nggak ngerti," kata Andi.
Baca Juga: FACE of JAKARTA: Malam Mingguan Plus-plus di Bioskop Senen
Tak lama, Andi dan rekan-rekannya mengangkat pacul untuk pamit. Ia ingin mengerjakan makam lainnya di area pemakaman umum. Area makam tunawan berada terpisah-pisah. Di tempat saya, area tersebut bersebelahan dengan area Islam dan kuburan Cina.

Kondisi di area kuburan tunawan lainnya sangat memprihatinkan. Rumput tumbuh liar walau sesekali dipotong saat sudah tumbuh kelewat panjang. Lalu nisan yang hanya terbuat dari papan sudah rusak dan tulisannya sudah hilang. Bahkan sudah rata seperti tidak ada makam.
Jika tidak ada papan kecil itu, mungkin dikira hanya tanah kosong. Padahal, di dalamnya terbaring jasad manusia seperti makam lainnya.
Bedanya mereka tidak dikenali identitasnya. Rumah Mister X menjadi makam tak terawat, terlupakan dan tak terkenang.