BW Mencak-mencak, Tuding Hakim MK Remehkan Saksi karena Orang Kampung

Rabu, 19 Juni 2019 | 16:22 WIB
BW Mencak-mencak, Tuding Hakim MK Remehkan Saksi karena Orang Kampung
Saksi Idham menahan buang air kecil. [Youtube]

Suara.com - Bambang Widjojanto, Ketua Tim Hukum Capres Cawapres nomor urut 2 Prabowo – Sandiaga, sempat diancam dikeluarkan oleh Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi dari ruang sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2019, Rabu (19/6).

Bambang diancam di keluarkan dari ruang sidang lantaran terus mencoba menyela pembicaraan Hakim Arief Hidayat.

Awalnya, Hakim Arief Hidayat menanyakan identitas dan latar belakang saksi kedua yang dihadirkan Tim Hukum Prabowo - Sandiaga Uno bernama Idham.

"Saya mau tanya sebelumnya pada waktu Pilpres (2019) kemarin posisinya apa?," tanya Arief.

"Di kampung," jawab Idham.

Arief lantas kembali bertanya kepada Idham kesaksian apa yang akan diberikannya dalam persidangan.

"Kesaksian berhubungan dengan apa? Itu apa berarti kalau anda di kampung?" tanya Arief.

"DPT (daftar pemilih tetap) kan ada di kampung," jawab Idham.

Kemudian, Arief kembali bertanya kepada Idham, apakah keterangan yang akan disampaikannya itu berkaitan dengan DPT yang berada di kampungnya.

Baca Juga: Kebelet Pipis, Hakim MK ke Saksi Tim Prabowo: Pak Idham Bisa Lihat Saya?

Idham justru menjawab dirinya akan memberikan keterangan terkait DPT yang berada di seluruh Indonesia.

"Bagaimana?" tanya Arief. "Saya dapatkan DPT dari DPP Gerindra saat saya di Jakarta," kata Idham.

"Pada Pilpres kemarin kalau anda dari kampung mestinya yang anda ketahui kan situasi di kampung itu bukan nasional kan," tutur Arief.

Mendengar pernyataan itu, BW tiba-tiba memotong omongan Arief. BW merasa keberatan atas ucapan majelis hakim tersebut.

"Majelis mohon maaf saya di kampung tapi saya bisa mengakses dunia melalui kampung Pak," tutur BW.

"Lho bukan begitu pak," jawab Arief.

BW lantas kembali berbicara. Ia mengatakan pihaknya merasa Majelis Hakim Arief menilai seolah-olah orang kampung tidak tahu apa-apa.

"Bapak sudah menghakimi seolah-olah orang kampung tidak tahu apa-apa juga tidak benar," kata BW.

"Bukan begitu," jawab Arief.

 "Dengarkan saja dulu pak, apa yang akan dijelaskan saksi," jawab BW.

Melihat BW yang terus berbicara, Arief lantas meminta BW untuk diam. Arief mengancam akan mengeluarkan BW dari luar sidang juga terus-menerus berbicara.

"Begini Pak Bambang, saya kira saya sudah cukup, saya akan dialog dengan dia (saksi). Tapi saya mohon juga Pak Bambang diam. Tapi saya mohon juga kalau tidak setop Pak Bambang saya suruh keluar," tegas Arief.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI