Saya perhatikan Pak Bey sudah tidak agak cuek. Kerjanya koordinir wartawan istana. Sering berdiri sendirian di kursi di Istana tapi sering kesana kemari.
![Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho saat bertemu Presiden Jokowi. Sutopo meninggal dunia karena kanker, Minggu (7/7/2019). [Biro Setpres]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/07/07/58306-sutopo-purwo-nugroho-dan-jokowi.jpg)
Saya kaget juga saat Pak Bey dilantik eselon 1. Cepet banget kariernya. Setelah itu sering saya lihat di TV. Release semua kegiatan Presiden saya baca.
Release dari Pak Bey bahasanya santun, sederhana dan mudah dicerna. Saya bandingkan release saya yang hard, keras dan banyak data. Kalau saya bikin release gaya Pak Bey mungkin enggak ada yang baca.
Saya salut dengan kerja keras Pak Bey. Dibalik kecuekan itu ternyata menyimpan kesederhanaan, kerja keras, rajin dan terbuka.
Bey lantas mengakhiri kenangannya tentang Sutopo dengan kalimat: Selamat jalan sahabat...
![Almarhum Sutopo Purwo Nugroho (kiri) dan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin (kanan). [Instagram/Bey Machmudin]](https://media.suara.com/pictures/original/2019/07/07/55563-sutopo-purwo-nugroho-dan-bey-machmudin.jpg)
Sutopo meninggal dunia di Guangzhou China pada Minggu (7/7/2019) pukul 01.00 WIB. Jenazah Sutopo masih dalam proses pemulangan ke Tanah Air.
Sejumlah persiapan dilakukan oleh keluarga Sutopo Purwo Nugroho. Baik di kediaman pribadinya di Perumahan Raffles Hills, Kelurahan Harhamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat, maupun di kampung halamannya di Desa Surodadi RT 07 RW 09, Kecamatan Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah.