Najwa Shihab Tanya Soal Tudingan Sekuler, PM Malaysia: Kami Patuhi Alquran

Sabtu, 10 Agustus 2019 | 13:11 WIB
Najwa Shihab Tanya Soal Tudingan Sekuler, PM Malaysia: Kami Patuhi Alquran
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad. [AFP/Kazuhiro Nogi]

Suara.com - Presenter berita Najwa Shihab berbicara soal agama Islam di Malaysia dengan sang perdana menteri (PM), Yang Amat Berhormat Tun Dr Mahathir bin Mohamad.

Baru-baru ini, Mahathir Mohamad memutuskan akan mengurangi silabus agama di sekolah, meski mayoritas penduduk di negaranya beragama Islam.

Kepada Najwa Shihab, ia mengutarakan pendapatnya bahwa mengajarkan pendidikan agama tak memerlukan banyak waktu.

Baginya, yang terpenting adalah tajuk dalam pelajaran agama Islam, yang seharusnya tak melulu soal kewajiban, tetapi juga cara hidupnya.

Mahathir Mohamad juga mengungkapkan, di Malaysia, kerap terjadi politisasi agama.

"Jadi bukan mengajar agama supaya kita mengenali agama, tetapi mengajar agama yang mendukung perjuangan politik partai. Itu tidak perlu," ujar PM ke-4 dan ke-7 Malaysia ini, seperti dikutip SUARA.com dari kanal YouTube Najwa Shihab, Jumat (9/8/2019).

Najwa Shihab lalu menanggapinya dengan mengatakan bahwa Indonesia juga tengah dihadapkan dengan isu yang sama.

Ia pun bertanya, "Ketika Tun berbicara straightforward, lugas, saya membayangkan, pasti ada backlash, pasti kemudian ada tudingan-tudingan, 'Wah anti-agama, liberal, sekuler.' Pasti ada kritik-kritik seperti itu, Tun?"

"Kita pro-agama, bukan anti-agama," jawab Mahathir Mohamad.

Baca Juga: Jokowi dan Mahathir Bersatu Hadapi Diskriminasi Sawit Uni Eropa

Dirinya berpendapat bahwa ajaran-ajaran yang selama ini disebarkan terkadang tak sesuai dengan Alquran.

"Terkadang hadis itu bertentangan dengan Alquran. Kita pilih Alquran, hadis itu mungkin benar mungkin tidak," katanya.

Apalagi, tambah Mahathir Mohamad, menurut pakar hadis yang ia ketahui, dari 600 ribu hadis yang ada, hanya tujuh ribu yang sahih.

PM berusia 94 tahun itu yakin, banyak dari ratusan ribu itu yang sengaja diciptakan oleh orang-orang tertentu, "Untuk menghalalkan perbuatan mereka."

Pernyataan itu membuat Njawa Shihab heran. Presenter berita yang sudah belasan tahun berkecimpung di dunia jurnalistik itu lantas bertanya lagi, "Tun tidak ragu bicara tentang hal yang sensitif yang mungkin saja bisa dipolitir seperti itu? Tidak apa-apa?"

Rupanya jawaban yang disampaikan Mahathir Mohamad justru lebih berani.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI