Niluh Djelantik," tulisnya.

Sabina dan Zdenek sempat meminta maaf setelah videonya viral. Namun, masih di hari yang sama, Niluh Djelantik membagikan unggahan yang membuktikan bahwa Sabina dan Zdenek ternyata berbohong dengan berpura-pura tidak tahu bahwa air yang mereka buat main-main itu dianggap suci oleh penduduk setempat.
"Pernyataan maaf kedua manusia ini adalah pembohongan publik. Mereka tahu bahwa lokasi di mana mereka merekam tindakan menjijikkan adalah tempat suci. Dengan jelas perempuan yang merekam video tersebut mengatakan svecena voda yang berarti holly water atau air suci," tulis Niluh Djelantik untuk anggota DPD Bali Arya Wedakarna.
Dirinya juga menyarankan supaya kedua pelaku bertanggung jawab atas upacara pembersihan pura serta diberi sanksi.
"Sudah terlanjur sering kita berbaik hati, akibatnya? Kepala kita diinjak oleh turis yang merasa bisa seenaknya bersikap. Kalau mereka melakukan hal yang sama di negara lain, urusannya sudah masuk hukum pidana.
Mbok Niluh tidak minta mereka dipenjara. Cukup cek apakah mereka benar-benar turis atau malah cari makan di Bali dengan ilegal. Cari juga siapa perekamnya," terang perancang busana yang karyanya sudah dipakai para pesohor dunia itu.

Keesokan harinya, Niluh Djelantik mendapat kiriman foto surat bermaterai dari Sabina, yang menyatakan bahwa masalah telah diselesaikan secara kekeluargaan.
"Semoga Bali bisa tetap menjaga kehormatan dan martabatnya.
Dan semoga penyelesaian masalah diatas materai 6.000 ini adalah benar karena mereka menyadari kesalahan yang mereka perbuat karena sesungguhnya kedua manusia ini yaitu @sabina_dolezalova_ifbb dan @zdenekslouka adalah pembohong dan benalu bagi tanah kelahiranku.
Baca Juga: Cita Citata Pamer Pacar Bule, Artis Ramai-ramai Meledek
Orang Bali berjiwa besar dan pemaaf. Seandainya aku mengetahui kejadian ini lebih awal, ku pastikan mereka tak akan bisa mengelabui para penglingsir adat yang kusayangi dan kuhormati.