CEK FAKTA: Viral Bocah Gerak Tak Terkontrol karena Kecanduan Game Online?

Sabtu, 24 Agustus 2019 | 16:39 WIB
CEK FAKTA: Viral Bocah Gerak Tak Terkontrol karena Kecanduan Game Online?
Bocah laki-laki di Magelang alami gangguan di tubuhnya - (Facebook/Bospedia.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bocah laki-laki di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah dikabarkan mengalami gangguan saraf karena kecanduan main game online.

Kaki, tangan, dan lehernya terlihat bergerak-gerak tak terkendali di sebuah video yang kini viral.

Halaman Facebook Bospedia.com, yang mengunggah videonya, kemudian menambahkan imbauan untuk menggunakan smartphone dengan bijak.

Video yang diunggah pada pada Kamis (22/8/2019) itu lantas viral dan membuat sebagian besar warganet khawatir.

Namun, benarkah gangguan yang dialami bocah itu disebabkan oleh game?

Penjelasan

Ketua Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (MAFINDO) Muhammad Jawy menjelaskan bahwa bocah itu sedang berada di puskesmas saat direkam hingga videonya viral.

Di halaman Facebook-nya, Sabtu (24/8/2019), ia juga menyertakan foto surat pernyataan dari Puskesmas Dukun terkait kondisi bocah tersebut.

Ada tiga poin klarifikasi dari pihak puskesmas yang tertera di surat pernyataan tersebut.

Baca Juga: Nettox Watch, Jam Tangan Buatan Mahasiswa UI Atasi Kecanduan Internet

Disebutkan bahwa dokter puskesmas tak mengetahui adanya pengambilan gambar ketika bocah itu menunggu untuk diperiksa.

Selain itu, pihak puskesmas membantah telah mendiagnosis bocah itu dengan gangguan akibat game onlie. Maka dari itu, mereka meminta masyarakat utnuk berhenti menyebarkan videonya.

Klarifikasi tentang pasien di Magelang yang disebut kecanduan game - (Facebook/Muhammad Jawy)
Klarifikasi tentang pasien di Magelang yang disebut kecanduan game - (Facebook/Muhammad Jawy)

"1. Pada saat kejadian perekaman pihak dokter puskesmas tidak mengetahui kalau ada perekaman video.

2. Pihak puskesmas tidak pernah memberikan rujukan dengan diagnosis akibat game online.

3. Kami dari puskesmas memohon kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan lagi video tersebu, karena akan berpengaruh kepada psikologi anak tersbut," bunyi pernyataan pada surat itu, yang ditandangani oleh Kepala Puskesmas DUkun dr Didik Guntur Saputra.

Di samping itu, pihak keluarga juga telah menyatakan hal serupa, diwakili oleh kakak sepupu pasien, yang menggunakan akun Facebook Shifara Branded Kids.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI