“Saat aksi kami diadang oleh ratusan aparat berseragam lengkap, disitulah Vero hadir sebagai pendamping hukum untuk aksi kami. Ketika kami dipaksa membubarkan diri oleh pihak polisi, kami bertahan, walau aparat mulai menggunakan water cannon untuk menyemprot massa aksi agar bubar. Berkali-kali kami disemprot, namun massa aksi (Papua dan non-Papua) tak gentar dan menari. Kami lalu ditahan, termasuk saya dan Surya Anta, di Polda Metro Jaya,” kenang Wenda sambil menyebutkan bagaimana Veronica tetap mendampingi mereka hingga dibebaskan.
“Itu pengalaman yang tidak bisa saya lupa, berjuang, bergandengan tangan dengan kawan-kawan Indonesia dan pendamping hukum yang keras kepala terhadap pemerintah namun baik hati terhadap rakyat tertindas,” papar Wenda menutup pembicaraan. [Zely Ariane]