Petugas Medis DKI yang Dituduh Polisi Cedera, Anies: Ada Benturan di Kepala

Jum'at, 27 September 2019 | 14:45 WIB
Petugas Medis DKI yang Dituduh Polisi Cedera, Anies: Ada Benturan di Kepala
Polisi datangi ambulans - (Facebook/Eq Prasetyo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menemui tim medis atau petugas ambulans yang sempat dituduh Polisi membawa bensin dan batu saat kerusuhan di kawasan gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (25/9) lalu. Anies mengatakan petugas medis tersebut mengalami cedera hingga ada benturan di kepala.

Anies menuturkan, hingga saat ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Rumah Sakit.

"Jadi begini, sekarang ini biar diperiksa lengkap karena kita tidak tahu, belum tahu lengkap, siapa saja yang berada di lokasi," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (27/9/2019).

Meskipun belum mau memastikan ada penganiayaan yang diduga dilakuka pihak kepolisian, Anies membenarkan petugas medis Pemprov DKI itu mengalami cidera. Bahkan kaki salah satu petugasnya, kata Anies, tidak bisa digerakan.

"Kemarin baru di-scan. Nanti saya cek hasilnya, dibawa ke rumah sakit. Kemudian ada benturan juga di kepala, itu faktanya ada," jelasnya.

Mantan Mendikbud itu belum mau berasumsi adanya dugaan penganiayaan terhadap petugas. Meski demikian, Anies meyakini para petugas kesehatan bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Karena di lapangan itu banyak orang yang di sana, ada yang berseragam, ada yang warga, ada yang preman, kita enggak tahu. Preman itu artinya berpakaian preman ya," kata dia.

Mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta yang ditahan di Halaman Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/9). [Suara.com/Arga]
Mobil ambulans milik Pemprov DKI Jakarta yang ditahan di Halaman Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (26/9). [Suara.com/Arga]

Sebelumnya, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono menjelaskan ada kesalahpahaman aparat Brimob terkait tuduhah mobil ambulans membantu menyuplai batu dan bensin saat terjadi bentrokan dengan massa pelajar SMK/STM saat demonstrasi di DPR RI, kemarin.

Hal itu disampaikan Argo menanggapi video viral anggota Brimob yang menuduh petugas medis dan ambulans milik Pemprov DKI membantu pendemo menyiapkan batu dan bensin.

Baca Juga: Mayoritas Korban Ricuh Demo Mahasiswa Sesak Napas, Anies: Tiga Dioperasi

Setelah diselidiki, kata Argo, terjadi salah paham dari petugas Brimob yang melakukan sweeping terhadap enam unit mobil ambulans di dekat Gardu Tol Pejompongan, Jalan Gatot Soebroto, Kamis (26/9/2019) dini hari.

Dia mengklaim jika batu dan bensi yang ditemukan adalah milik massa aksi. Saat itu, sejumlah massa aksi berlarian mencari perlindungan di mobil ambulans.

"Jadi anggapan dari Brimob, diduga mobil ini yang digunakan perusuh, tapi bukan. Perusuh masuk ke mobil untuk perlindungan," kata Argo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI