Teka-teki Granat Asap Meledak di Monas, Analis: Pemiliknya Cuma Segelintir

Reza Gunadha Suara.Com
Selasa, 03 Desember 2019 | 14:23 WIB
Teka-teki Granat Asap Meledak di Monas, Analis: Pemiliknya Cuma Segelintir
Lokasi ledakan granat di Monas. (Suara.com/Arga)

Granat hanya dimiliki beberapa institusi

Sementara itu, Pengamat Terorisme dan Intelijen dari Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA), Haris Abu Ulya mengatakan bahwa asal muasal granat asap yang meledak di Monas perlu didalami lebih lanjut.

"Kalau benar granat, maka semua tahu bahwa yang punya hanya beberapa institusi. Gimana bisa granat itu beredar keluar," ujar Haris melalui keterangan tertulis kepada DW Indonesia.

Haris melanjutkan bahwa perlu tim gabungan untuk mengungkap kejadian tersebut. "TNI perlu dilibatkan. Biar masyarakat percaya bahwa aksi teror demi teror itu bukan produk rekayasa," jelasnya.

Sementara terkait kemungkinan bahwa granat asap adalah milik polisi yang tertinggal, Haris menyatakan bahwa perlu ada investigasi lebih lanjut apakah hal itu dilakukan atas unsur kesengajaan atau kelalaian.

"Granat asap itu besar...lebih besar dari 1 peluru. Kalau seorang pasukan kehilangan 1 biji pasti terasa," kata Haris.

"Dan tidak setiap pasukan Brimob berbekal granat asap. Harusnya segera lapor dan cari di lapangan, dan ada rentang waktu yang cukup untuk amankan barang yang tertinggal." tambahnya.

Anggota TNI jadi korban

Ledakan granat di Monas menyebabkan dua anggota TNI terluka, yaitu Serka Fajar dan Praka Gunawan. Serka Fajar alami luka parah pada tangan kiri karena "saat memegang granat asap, dia menggunakan tangan kiri," ujar Pangdam Jaya, Mayjen TNI Eko Margiyono saat konferensi pers di kawasan Monas, Selasa (03/12).

Baca Juga: Masih Dirawat, Korban Ledakan di Monas Belum Bisa Berikan Keterangan

Sementara, Praka Gunawan disebut mendapat luka ringan dibagian paha. Kedua korban saat ini tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta untuk proses penyembuhan.

Sedang melakukan olahraga

Lebih lanjut, Pangdam Jaya menyampaikan pada saat kejadian, kedua korban tengah melaksanakan olahraga di kawasan Monas. Kedua korban yang merupakan anggota dari Mako Gartap (Garnisun Tetap) yang berkantor di Jalan Merdeka Timur disebut memang memiliki jadwal kegiatan olahraga setiap Selasa.

Anggota TNI dari Mabes AD juga ia sebut tengah melakukan olahraga bersepeda sehingga "di kawasan Monas banyak anggota TNI yang sedang melaksanakan aktivitas berolahraga".

Lebih lanjut, Pangdam Jaya mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membagikan video korban ledakan di media sosial.

"Tidak ada gunanya kita share , sekali lagi kondisi (korban) masih hidup saya tidak bohong kalau satu yang viral di video itu yang bersangkutan ataupun korban sekali lagi masih bisa duduk masih bisa berbicara," terangnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI