Data Pribadi WNI Positif Virus Corona Tersebar ke Publik, Warga Depok Marah

Selasa, 03 Maret 2020 | 13:48 WIB
Data Pribadi WNI Positif Virus Corona Tersebar ke Publik, Warga Depok Marah
Situasi terkini RSPI Saroso, Senin (2/3/2020) (Suara.com/Ade Dianti)

Suara.com - Dua kasus virus corona pertama di Indonesia telah diumumkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun, identitas dua pasien justru tersebar luas di media sosial hingga membuat warga murka.

Kedua pasien merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan anaknya berusia 31 tahun. Mereka adalah warga Depok, Jawa Barat.

Identitas kedua pasien tersebar luas di media sosial, mulai dari nama lengkap, alamat, hingga akun media sosial berikut foto-foto mereka. Hal tersebut membuat warga Depok yang bertetangga dengan kedua pasien marah.

"Yang membuat marah adalah data pribadi pasien tetiba viral di berbagai group WAG. Detail banget, nama inisial, usia, alamat dan sejarah pengobatannya. Saya tidak habis pikir siapa yang menyebarkannya," kata salah seorang warga, Anis Hidayah melalui akun Facebook seperti dikutip Suara.com, Selasa (3/3/2020).

Anis bercerita, pada Senin (2/3/2020) sore saat ia tiba di kediamannya, ia melihat rumah pasien dikerubungi awak media. Warga sekitar yang melihat hal itu hanya bisa diam, tidak tahu harus berbuat apa.

Bahkan, kepolisian juga sempat memasang garis polisi di kediaman pasien. Alasannya untuk membatasi agar awak media tak meliput lebih jauh ke kediaman pasien.

"Police line akhirnya diambil setelah diprotes oleh anak pasien yang melihat pemberitaan di TV," ungkapnya.

Ketua Pusat Studi Migrasi Migrant Care itu memberikan banyak catatan untuk pemerintah dalam penanganan kasus virus corona. Ia menilai pemerintah telah teledor dalam menjaga data privasi kedua pasien.

Baca Juga: Tanya Jawab soal Virus Corona: Apakah Menular Lewat Hubungan Seksual?

"Untuk pemerintah, ada banyak catatan dalam penanganan kasus ini, terutama keteledoran atas tersebarluasnya data pribadi pasien, statemen para otoritas yang meresahkan," ungkapnya.

Pasien Masih Diisolasi

Kedua pasien saat ini menjalani perawatan isolasi di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. Menurut keterangan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, kondisi keduanya mulai membaik.

Terawan mengatakan, infeksi tersebut berawal saat sang anak yang merupakan guru dansa mengikuti pertemuan klub dansa di salah satu klub di Jakarta pada 14 Februari 2020.

Saat acara tersebut, ia berdansa dengan seorang WN Jepang yang merupakan teman dekatnya.

"Kenanya karena dia guru dansa, dia berdansa dengan teman dekatnya kalau nggak salah 14 Februari," kata Terawan di RSIP Dr Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (2/3/2020).

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI