Sejarah Baru Tercipta di Aceh, Berdiri Pabrik Karet Remah Pertama di Tanah Rencong

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 08 Juli 2025 | 17:34 WIB
Sejarah Baru Tercipta di Aceh, Berdiri Pabrik Karet Remah Pertama di Tanah Rencong
Peresmian pabrik pengolahan karet remah (crumb rubber) pertama dihadiri Gubernur Aceh, Muzakir Manaf. (Ist)

Suara.com - Sebuah tonggak sejarah baru dalam industri agribisnis nasional resmi tertancap di Provinsi Aceh. Pabrik pengolahan karet remah (crumb rubber) pertama dan satu-satunya di Tanah Rencong, milik PT Potensi Bumi Sakti, kini telah beroperasi dan siap mengubah peta ekonomi serta nasib ribuan petani karet lokal.

Kehadiran pabrik yang merupakan bagian dari Arsari Group ini menjadi jawaban atas penantian panjang para petani karet di seluruh Aceh. Selama bertahun-tahun, mereka terpaksa menanggung biaya transportasi tinggi dan ketidakpastian harga karena harus menjual hasil panen bokar (bahan olah karet) mereka ke luar daerah, terutama ke Medan, Sumatera Utara.

Berdiri di atas lahan seluas 25 hektare di Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, pabrik ini memiliki kapasitas produksi yang masif. Dengan mesin terpasang yang mampu mengolah 5 ton karet kering per jam, targetnya adalah menyerap hingga 100 ton karet kering per hari atau sekitar 30.000 ton per tahun.

CEO Arsari Group, Hashim S. Djojohadikusumo, menjelaskan bagaimana pabrik ini secara langsung memotong rantai pasok yang tidak efisien dan memberikan keuntungan bagi petani.

"Selama ini, petani karet kita harus menanggung biaya angkut dan menghadapi fluktuasi harga yang tidak menentu. Dengan adanya pabrik ini di wilayah sendiri, rantai distribusi menjadi lebih efisien dan harga jual bisa lebih kompetitif," ujar Hashim S. Djojohadikusumo, saat peresmian Pabrik Karet Remah, PT Potensi Bumi Sakti, Selasa, 8 Juli 2025.

Langkah strategis ini mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Aceh. Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang hadir dalam peresmian, melihat kehadiran pabrik ini sebagai pemicu kemandirian ekonomi daerah.

"Ini adalah langkah nyata dalam membangun kemandirian ekonomi Aceh. Pemerintah Aceh sangat mengapresiasi inisiatif dari sektor swasta seperti PT Potensi Bumi Sakti yang berinvestasi di sektor riil dan memberdayakan petani kita. Kami berharap kehadiran pabrik ini menjadi pemicu tumbuhnya industri hilir karet lainnya dan mempercepat pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal," ujarnya.

Dampak kehadiran pabrik ini tidak hanya berhenti di tingkat petani. Efek domino atau multiplier effect yang ditimbulkan terasa di berbagai sektor. Pabrik ini membuka lapangan kerja yang signifikan bagi masyarakat lokal, secara langsung membantu menekan angka pengangguran.

Selain itu, perusahaan juga menjalankan Program Pemberdayaan Masyarakat yang mencakup pemberdayaan UMKM lokal, penyaluran bantuan bibit karet unggul, hingga program peternakan rakyat dan budidaya ikan air tawar.

Baca Juga: Ingin Jadi Juragan Sawit, Jirayut Beli Kebun Karet Seharga Ratusan Juta Rupiah

"Multiflier effect dari kehadiran pabrik karet remah ini sangat besar. Tidak hanya petani yang merasakan manfaatnya, tetapi juga pelaku UMKM, keluarga pekerja, dan masyarakat sekitar secara umum," tambah Hashim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI