Panik dan Tawa Ratri, Cerita Pasien 03 Sejak Positif Corona hingga Sembuh

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 18 Maret 2020 | 14:47 WIB
Panik dan Tawa Ratri, Cerita Pasien 03 Sejak Positif Corona hingga Sembuh
Ratri Anindya (pasien 3), Maria Darmaningsih (pasien 2), Sita Tyasutami (pasien 1). [Ratri Anindya/BBC Indonesia]

Suara.com - "Saya yakin saya akan sembuh," tegas Ratri Anindya—pasien virus corona nomor 03 di Indonesia—ketika diberitahu tim dokter dirinya positif terinfeksi Covid-19.

Ratri dan sang ibu tertular dari adiknya (pasien nomor 01) serta dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, awal Maret 2020. Sejak saat itu, Indonesia untuk kali pertama mengumumkan ada warganya terkena virus corona.

"Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," demikian jumpa pers Presiden Jokowi pada Senin (2/3) di Istana Merdeka, Jakarta.

Tak berapa lama, kakak dari pasien satu dan pasien dan dua ini dinyatakan terjangkit virus corona juga dan harus dirawat.

Sekitar dua pekan mereka dirawat di salah satu rumah sakit rujukan virus corona, RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, lalu mereka dinyatakan sembuh. Pada Senin (16/3) mereka diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Kepada Silvano Hajid, wartawan BBC News Indonesia, Ratri Anindya menceritakan pengalamannya dan keluarga, yang disebutnya sebagai 'pengalaman luar biasa', dari mulai dinyatakan positif corona hingga akhirnya dinyatakan sembuh dan boleh pulang. Berikut petikan wawancaranya.

Ratri Anindya (pasien 3), Maria Darmaningsih (pasien 2), Sita Tyasutami (pasien 1), dan Bhismo Kunokini (putra sulung) berupaya saling menguatkan. [Ratri Anindya/BBC Indonesia]
Ratri Anindya (pasien 3), Maria Darmaningsih (pasien 2), Sita Tyasutami (pasien 1), dan Bhismo Kunokini (putra sulung) berupaya saling menguatkan. [Ratri Anindya/BBC Indonesia]

Apa yang membuat Ratri mau berbagi dengan masyarakat?

Ini kan statusnya wabah nasional dan dunia, terus ini juga hal baru untuk semuanya serta jadi pengalaman untuk kita sekeluarga.

Belum pernah kan alami kayak begini. Saya tahu karena ini virus baru dan masih dipelajari jadi menciptakan banyak kepanikan dan kebingungan di masyarakat.

Baca Juga: Viral Pasien Corona Roboh di Stasiun Duren Kalibata, KCI: Hoaks

Karena saya mengalami langsung, jadi kalau kita bisa berbagi informasi untuk mengurangi kepanikan masyarakat Indonesia saya mau berbagi.

Kondisi hari ini bagaimana? (wawancara dilakukan pada 13 Maret 2020, saat Ratri sudah dinyatakan sembuh dan akan diperbolehkan pulang-red)

Ya baik-baik saja, lucunya saya dari awal nggak ada gejala sama sekali. Jadi saya ke sini (Indonesia) sebulan yang lalu untuk liburan bertemu keluarga. Terus dua hari setelah saya landing, saya sama adik saya pergi ke restoran Paloma, Jakarta.

Dan, besoknya saya memang demam dan lemas banget. Tapi demam saya itu cuma 37,2 C terus 37,3 C selama empat hari, terus saya langsung sembuh.

Dua minggu kemudian saya dapat kabar bahwa ibu dan adik saya positif. Hari itu juga Senin, 2 Maret saya dites, terus saya disuruh pulang karena saya negatif lalu tanggal 4 Maret dipanggil kembali ke RSPI untuk tes ulang. Sejak hari itu memang saya enggak ada keluhan.

Pasien 01 (kebaya merah) bersama Menkes Terawan Agus Putranto di RSPI Sulianti Saroso. (istimewa).
Pasien 01 (kebaya merah) bersama Menkes Terawan Agus Putranto di RSPI Sulianti Saroso. (istimewa).

Yang ada tuh waktu saya masuk ke kamar ini, suhu kamarnya 30C, saya kepanasan semalaman saya tidur kayak begitu. Lalu besoknya susternya berusaha keras untuk mengurangi suhunya tapi tak berhasil. Lalu besoknya tiba-tiba turun ke 26 derajat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI