India Lockdown, Ribuan Buruh Jalan Kaki Pulang Kampung

Dany Garjito
India Lockdown, Ribuan Buruh Jalan Kaki Pulang Kampung
Para pekerja migran di New Delhi India berjalan kaki pulang ke kampung sebagai imbas kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)

"Ya, daripada mati kelaparan, kami memilih untuk berjalan kaki pulang kampung," kata Thakor.

Suara.com - India lockdown, Dilipji Thakor, seorang buruh migran harus memilih, jalan kaki pulang kampung, atau mati kelaparan.

Diberitakan Channel News Asia, Sabtu (28/03), Thakor adalah satu dari ribuan buruh atau pekerja migran yang terkena dampak dari lockdown yang diterapkan India sejak Rabu lalu.

Ribuan pekerja memilih berjalan kaki pulang kampung yang berkilo-kilo meter jauhnya. Mereka berjalan kaki karena setelah lockdown, tidak ada moda transportasi yang mengantarkan mereka ke luar India.

Disebutkan, sesaat setelah lockdown diterapkan, banyak orang memadati kereta api dan bus untuk pulang, namun masih banyak yang tak terangkut dan telantar.

Baca Juga: Pengin Nonton Keterangan Perppu Cipta Kerja di Sidang MK, Ratusan Buruh Minta Ada Pengeras Suara dan Layar Lebar

Orang-orang telantar yang jumlahnya sangat banyak inilah yang kemudian memilih untuk pulang kampung, meskipun harus berjalan kaki jauh.

Salah satu bagian sudut Kota New Delhi India setelah kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)
Salah satu bagian sudut Kota New Delhi India setelah kebijakan lockdown akibat wabah virus corona. (Foto: AFP)

Bukan hanya jarak yang menjadi tantangan, mereka juga tidak memiliki banyak uang, makanan cuma bawa sedikit, dan rumah singgah juga sudah banyak yang tutup.

"Ya, daripada mati kelaparan, kami memilih untuk berjalan kaki pulang kampung," kata Thakor yang sehari-hari bekerja di mal, seperti dikutip dari Channel News Asia.

Lalu ada lagi Jamu Rathwa yang jalan kaki berkilo-kilo meter sambil menggendong anaknya.

"Setidaknya di kampung, kami punya rumah dan sanak famili, di sini kami bukan siapa-siapa," kata Jamu yang sehari-hari menjadi pekerja konstruksi ini.

Baca Juga: Partai Buruh Pesimis dengan Penyelesaian Perkara Perppu Cipta Kerja di MK

Kemudian ada Birender, mantan sopir taksi di New Delhi yang harus berjalan kaki sejauh 320 kilometer untuk bertemu dengan keluarganya, entah bagaimana caranya.