Sedih Lihat Anak Makin Kurus, Yusuf Bingung Cara Melanjutkan Hidup

Dany Garjito Suara.Com
Senin, 20 April 2020 | 12:03 WIB
Sedih Lihat Anak Makin Kurus, Yusuf Bingung Cara Melanjutkan Hidup
Muhammad Yusuf Bingung Cara Melanjutkan Hidup, Sedih Lihat Anak Makin Kurus (Riau online)

Suara.com - Di dalam rumah kontrakan beralaskan semen dingin, Muhammad Yusuf hanya bisa memandangi anaknya yang semakin hari semakin kurus. Sejak tidak bisa mencari nafkah di luar, Yusuf kesulitan menyambung hidupnya dan keluarga di Kota Pekanbaru.

Setiap malam anaknya juga rewel karena sakit, tapi ia juga tak bisa berbuat banyak karena ia tak mampu membeli obat penurun panas untuk anak bungsunya ini.

"Tiap malam si adek nangis terus, tapi demamnya juga malam hari, kalau siang gini enggak rewel lagi," kata Yusuf, Minggu, 19 April 2020, seperti dikutip dari Riauonline.co.id -- jaringan Suara.com.

Yusuf biasanya berdagang tahu Sumedang di depan Giant Tuanku Tambusai, dari sanalah ia menggantungkan hidup istri dan tiga orang anaknya.

Namun, sejak Covid-19 melanda Pekanbaru penghasilannya menurun drastis.

Pernah Yusuf mencoba memaksakan berjualan seperti biasanya, namun ia mengalami kerugian selama hampir satu Minggu, karena hasil penjualan tidak mencapai modal. Sementara, ia tetap harus membayarkan setoran kepada supplier tahu mentah.

Yusuf mengaku segan kepada pedagang tahu mentah ini jika terus mengutang, sehingga ia memutuskan untuk tidak berjualan lagi, karena tidak mau menambah beban supplier tahu mentahnya.

Mengandalkan bantuan dari masjid dan mengutang pada tetangga

Selama sebulan belakangan ini, Yusuf hanya bisa menggantungkan hidup dari tabungan yang tidak seberapa. Namun, kali ini Yusuf benar-benar tidak tahu cara melanjutkan hidupnya.

Baca Juga: Viral Video WNA Ditegur Petugas, Ngotot Ogah Pakai Masker di Jalan

Untungnya, pihak masjid setempat memberikan sedikit bantuan sembako sehingga bebannya lebih ringan. Sayangnya, untuk memenuhi kebutuhan memasak seperti gas LPG, Yusuf lagi-lagi harus mengutang kepada tetangganya.

Sebenarnya, Yusuf sudah sering berhutang dengan warung dekat rumahnya, namun selama ini ia selalu membayar tepat sesuai perjanjian, hanya saja dengan kondisi seperti sekarang ia tidak berani berjanji lagi.

"Kadang-kadang untuk makan saya minjam kesana kemari, malu sebenarnya, tapi ya daripada tidak makan saya kesampingkan rasa malu saya. Kalau ngutang ke warung, saya juga tidak bisa janjikan ke orang warung mau bayar kapan," kata Yusuf, Minggu, 19 April 2020.

Yusuf tinggal di Kelurahan Tangkerang Barat, Kecamatan Marpoyan Damai, tepatnya di belakang Giant Tuanku Tambusai dengan mengontrak sebuah rumah petak kecil dengan harga sewa Rp 600 ribu perbulannya.

Diakui Yusuf, jika orang melihat sepintas mereka pasti akan berpikir Yusuf memiliki harta yang cukup berlebih karena di dalamnya rumahnya ada dua televisi dan dua sepeda motor jenis Mio.

Padahal, televisi dan motor ini merupakan milik temannya yang dititipkan di rumah Yusuf sejak beberapa Minggu yang lalu, begitu juga dengan alat kompresor yang ada di dalam rumahnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI