"Perusahaan itu juga harusnya melihat bagaimana dampaknya buat masyarakat Konawe. Saya sampai menyurat ke China, tapi sampai sekarang belum juga ada bantuan. Bagaimana ini. Bahkan kapalnya sampai sudah pulang ke China," ungkap Kery.
Ia pun menambahkan, "Perusahaan di sini juga tidak ada yang membantu untuk alat kesehatan dan sebagainya. Cuma komunitas masyarakat-masyarakat Tionghoa saja yang bantu"
Untuk diketahui, kedatangan 500 TKA China ke Sulawesi Tenggara sejak 22 April lalu menuai kontroversi.
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi menegaskan, rencana masuknya para TKA asal China itu adalah arahan Pemerintah Pusat.
Kendati begitu, Pemda menyayangkan masuknya ratusan TKA asal China ini di tengah pandemi.