Adolf Hitler: Misteri Seputar Kematiannya

BBC Suara.Com
Sabtu, 02 Mei 2020 | 13:59 WIB
Adolf Hitler:  Misteri Seputar Kematiannya
[BBC].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dua minggu kemudian, intelijen Soviet mengabarkan Hitler dieuthanasia tanggal 1 Mei oleh seorang dokter bernama Morel, karena sakit yang tak tertahankan.

Dari Berlin hingga Argentina

Hingga bulan Juni 1945, pihak berwenang Uni Soviet melaporkan jenazah Hitler belum ditemukan, dan ada spekulasi ia masih hidup.

Laporan mulai bermunculan bahwa Hitler terlihat di pelbagai tempat.

"Hitler dilaporkan menjadi seorang pertapa di gua dekat Danau Garda di Italia utara. Laporan lain bilang ia jadi penggembala di Pengunungan Alpen di Swiss. Ada lagi laporan bahwa ia jadi seorang dealer di sebuah kasino di Evian, Prancis. Katanya ia terlihat di Grenoble, di St. Gallen (Swiss) bahkan di pantai Irlandia," tulis sejarawan Ada Petrova dan Peter Watson di buku "Hitler's Death".

Bulan Juli 1945, pihak berwenang AS mencegat sebuah pesan yang menyatakan Hitler tinggal di satu rumah di arena pertanian di Argentina, 700 kilometer dari ibu kota Buenos Aires. Laporan ini sampai ke Direktur FBI, Edgar J. Hoover, yang mengabaikannya.

Sepuluh tahun kemudian, laporan dari kantor CIA di Venezuela menyebut seorang bekas prajurit SS mengaku bertemu Hitler di Kolombia.

Mereka menyertakan foto sang prajurit bersama orang yang diduga sebagai Hitler, sekalipun kantor CIA itu tak bisa memastikan keaslian foto.

Tipuan Soviet

Baca Juga: Mengukur Strategi Kampus Sistem Konvensional Jika Pandemi Berakhir

Jadi apa sebenarnya yang terjadi pada Hitler?

Sesudah sukses menyerbu Berlin bulan April 1945, kekuatan Soviet menguasai jalur pelarian Führer dari kantor kanselir Jerman.

Tanggal 2 Mei, unit kontra intelijen Soviet – yang dikenal dengan nama Smersh – menutup taman dan bunker di Kementrian Luar Negeri yang menjadi pos bagi pemimpin Nazi sejak bulan Januari, saat pasukan Tentara Merah mulai masuk ke Polandia menuju Jerman.

Pencarian jenazah dilakukan dengan kerahasiaan tinggi, menurut sejarawan Anthony Beevor. Bahkan Marshal Georgy Zhúkov, komandan pasukan Soviet yang menyerang Berlin, tak boleh masuk dengan alasan "lokasi tidak aman".

Menurut Beevor, pencarian dan identifikasi mayat ini diikuti dengan sangat seksama oleh Moskow.

"Pemimpin Soviet Josef Stalin mengirim seorang jenderal dari NKVD (sebelum namanya berganti jadi KGB) untuk mengawasi identifikasi ini. Si jenderal punya sambungan khusus ke Kremlin dengan pengacak kode untuk laporan langsung," kata Beevor dalam artikel yang ia terbitkan di The New York Times.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI