Dia kemudian menyusui empat bayi, satu demi satu.
Sebelum Firooza tiba, para perawat berusaha memberi makan bayi-bayi itu dengan makanan yang terbuat dari susu bubuk.
"Beberapa bayi menolak untuk minum susu itu," kenang Firooza.
Efek menenangkan
Dia menyediakan dirinya demi bayi-bayi tersebut.
"Ketika saya menyusui mereka, itu efeknya menenangkan saya. Saya senang bisa membantu mereka."
Setelah kembali ke rumah, giliran dia menyusui putranya.
"Setelah sekitar dua jam, saya menyusui bayi laki-laki saya," ujar Firooza.
Dia menuliskan pengalamannya di media sosial dan mendesak ibu-ibu lain untuk pergi ke rumah sakit untuk menyusui bayi-bayi yang sering menangis.
Baca Juga: Kematian akibat Corona Covid-19 di Amerika Lampaui Korban Perang Vietnam
Dia mengatakan sejumlah perempuan tergerak dan menyusui bayi-bayi malang itu.
Sehari setelah serangan, Firooza sudah mengunjungi rumah sakit sebanyak dua hari, yaitu hari Rabu (13/05) dan Kamis (14/05).
Dia mengatakan mungkin hal ini bisa terjadi lantaran suaminya sepenuhnya memberikan dorongan dan dukungan.
'Kejahatan perang'
Tidak ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan hari Selasa (12/05), yang telah digambarkan oleh Human Rights Watch sebagai 'kejahatan perang'.
Pemerintah Kabul telah memerintahkan militer untuk mencari pelaku serangan.