Hati Terketuk Adzan, Kisah Mualaf Teteskan Air Mata Terindah di Arafah

Syaiful Rachman Suara.Com
Jum'at, 22 Mei 2020 | 21:08 WIB
Hati Terketuk Adzan, Kisah Mualaf Teteskan Air Mata Terindah di Arafah
Seorang pria asal Skotlandia memilih untuk memeluk Islam. [BBC]

"Namun air mata ini berbeda dari air mata istimewa yang mengalir di Padang Arafah, air mata yang sangat berarti bagi saya. Inilah apa yang dilakukan Tuhan menggerakkan hati manusia."

Belajar tentang Islam selama 18 bulan

Setelah mendengar azan ketika berlibur di Turki pada tahun 2011, Alan langung membeli Qur'an di toko buku di Inverness, mulai mempelajari Qur'an, salat, serta berpuasa.

Ia mengatakan "Quran begitu mengguncangkan jiwanya, karena apa yang dibaca begitu banyak tentang diri sendiri. Sesuatu tentang diri sendiri yang tidak saya sukai dan saya memutuskan untuk berubah."

"Saya lakukan ini sendiri sekitar 18 bulan, tanpa bantuan siapa pun dan sebelum saya bertemu dengan seorang Muslim pun."

Setelah yakin dengan apa yang ia pelajari baru ia memutuskan masuk Islam dengan mengucapkan kalimat syahadat di masjid Inverness.

"Setelah 18 bulan, saya menganggap diri saya Muslim. Saya salat lima kali sehari, berpuasa di bulan Ramadan dan makan dan minum sesuai dengan ajaran Islam," katanya ketika itu.

Dr Waheed Khan, pengurus masjid di Inverness, yang menyaksikan Alan mengucapkan kalimat syahadat, mengatakan pria Skotlandia ini "sudah berulang kali membaca Qur'an, berpuasa" sebelum masuk Islam.

"Ini perjalanan spiritual dia, dia belajar terlebih dahulu, dan ketika datang ke masjid, dia sudah banyak mengetahui tentang Islam. Dia juga sangat sopan, rendah hati," kata Waheed Khan kepada BBC News Indonesia.

Baca Juga: DPR Minta Aparat Tak Represif Kepada Warga yang Salat Ied di Lapangan

Mentor bagi orang yang masuk Islam

"Dia bahkan menjadi mentor bagi orang baru yang masuk Islam," tambahnya.

Sementara itu Amin Buxton, akademisi Muslim di Universitas Napier, Edinburgh mengatakan ,"Alan selalu mencari tahu lebih banyak dalam perjalanan spiritualnya dan ia sangat berdedikasi untuk membantu komunitas, khususnya mereka yang baru masuk Islam."

Alan sendiri mengatakan ia tidak hanya ingin menjadi mentor di Skotlandia namun di seluruh Inggris dan belahan dunia lain.

"Di kota tempat saya tinggal sekarang, Edinburgh, Skotlandia, saya mengajar mereka yang tertarik masuk Islam. Saya juga ingin terlibat menjadi mentor bagi mereka yang baru menjadi Muslim di seluruh negara saya dan tempat lain."

Namun ia mengatakan ia "masih terus belajar dan secara rutin hadir dalam berbagai program dan menghadiri ceramah ulama dari negara-negara lain."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI