Dari aktivitas Presiden inilah Fadli menuliskan apresiasi sekaligus sindiran kepada Jokowi.
"Luar biasa kepedulian Pak @jokowi pada mal, bisa dikatakan 'Duta Mal Indonesia'," cuit Fadli melalui akun Twitter-nya @fadlizon.
Melihat kepedulian Jokowi terhadap kondisi mal justru membuat Fadli bertanya akan perhatian Jokowi kepada sektor perekonomian lainnya.
"Apa kabar pasar tradisional dan pasar rakyat?," tanya Fadli.
Selain itu, Fadli Zon juga meyoroti kebijakan yang tidak konsisten dalam penanganan covid-19 yang bisa menjadi bencana baru bagi rakyat Indonesia.
"Kebijakan mencla-mencle dan penanganan covid-19 penuh inkonsistensi, bisa menjadi 'new disaster' (bencana baru ) bukan 'new normal'. Tak hanya soal kasus penyebarannya, tapi kepercayaan dunia terhadap kita makin pudar. Bisa jadi kita tak bisa masuk ke banyak negara. Mudah-mudahan prediksi saya salah," tulis Fadli pada Selasa (26/5/2020).
3. Roy Suryo
Mantn Politikus Partai Demokrat ini tak ketinggalan melayangkan kritik terkait New Normal kepada Presiden Jokowi.
Kritik ini ia sampaikan melalui Twitter-nya @KRMTRoySuryo2 pada Selasa (26/5/2020).
Baca Juga: Jokowi Soroti Daerah dengan Kurva Covid-19 Tinggi, Salah Satunya Jatim
Ia menyayangkan sikap Presiden yang lebih dahulu meninjau lokasi Mal untuk penerapan New Normal dibanding meresmikan pembukaan tempat ibadah.
"Tweeps, ini Saran Konstruktif ke Pak @jokowi. Lebih elok bila benar2 akan menerapkan Hidup #NewNormal maka Presiden meresmikan dulu Pembukaan Tempat2 Ibadah (Masjid, Gereja, Vihara, Pura dsb) dibanding malah mendahulukan mal-mal.@KemensetnegRI @setkabgoid, @KSPgoid, @BNPB_Indonesia," tulis Roy seperti yang dikutip Suara.com (27/5/2020).

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengungkapkan jika istilah New Normal yang disampaikan Presiden Jokowi ini bisa menjadi bencana besar jika dikendalikan secara tidak tepat.
"Salah bila kita gembar gembor New Normal disaat penyebaran yang masih tinggi & vaksin yg blm ditemukan. Bunuh diri massal namanya. #BencanaBesar," tulis Mardani melalui Twitter-nya pada Rabu (27/5/2020).
Menurutnya, New Normal hanya bisa dilakukan bila kita bisa berhasil menurunkan penyebaran virus, seperti yang sudah dilakukan di seluruh dunia.