Suara.com - Realisasi bantuan sosial tunai (BST) tahap I bagi warga terdampak Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah mencapai lebih dari 95 persen. Masuki Juni 2020, Kementerian Sosial (Kemensos) menyiapkan realisasi BST tahap II.
Hal ini dikemukakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemensos, Hartono Laras, dalam kunjungannya ke Jawa Tengah dan DIY. Pada kesmepatan itu, Hartono sempat mengantarkan langsung paket sembako ke rumah seorang lansia yang sakit dan ODGJ.
“Untuk tahap I, dari 9 juta kepala keluarga (KK), realisasi BST sudah mencapai lebih dari 95 persen. Dari laporan yang kami terima, di sejumlah daerah juga sudah sangat signifikan dalam realisasi BST. Masuki Juni 2020, kami akan siapkan realisasi BST Tahap II,” katanya, Yogyakarta, Sabtu (30/5/2020).
Sementara itu, pantauan di Kantor Pos Pusat Kota Purwokerto, BST tersalur lebih dari 90 persen, demikian pula di Kabupaten Sleman, BST sudah mencapai 90 persen.
Untuk mengakselerasi penyaluran seluruh bantuan sosial (bansos) kepada warga terdampak Covid-19, Kemensos secara serempak melibatkan seluruh pejabat tinggi terkait untuk turun langsung ke titik salur bantuan, termasuk Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara, yang intensif berkunjung ke sejumlah daerah.
Hari ini, Juliari bergerak ke Provinsi Banten, dan kemarin ke Bandung Barat. Demikian pula dengan pejabat tinggi madya (eselon I) lainnya, juga bergerak ke titik-titik lain.
Hari ini, Hartono mengecek penyaluran BST di Kantor Desa Sinduharjo, Kecamatan Ngaglik, Sleman DIY.
Bupati Sleman, Sri Purnomo menyatakan, penyaluran BST sudah mencapai sekitar 90 persen.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Sosial," katanya.
Baca Juga: Kemensos dan KPK Cek Langsung Distribusi Bansos Presiden di Jakarta Selatan
Secara umum, kata Hartono, penyaluran BST berjalan lancar. Ia menambahkan, hal ini tidak lepas dari kerja sama yang baik, antara pemerintah pusat, pemda, bank-bank Himbara, PT. Pos, dan pihak terkait.
Sebagai bagian dari kebijakan social safety net dalam menanggulangi dampak Covid-19, Kemensos meluncurkan bansos non reguler, yakni bansos sembako bantuan presiden dan BST, yang kini sedang berjalan.
Selain itu, Kemensos juga sudah memperluas jangkauan dan meningkatkan indeks bansos reguler, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako (BPNT).
“PKH diperluas kepesertaannya dari 9,2 juta KPM menjadi 10 juta KPM, kemudian Program Sembako/BPNT diperluas jangkauannya dari 15,2 juta menjadi 20 juta KPM. Indeks bantuan Program Sembako/BPNT juga ditingkatkan dari Rp 150 ribu menjadi Rp 200 ribu/bulan/KPM, yang pencairannya dipercepat dari tiga bulan sekali, menjadi per bulan,” kata Hartono.
Bansos sembako bantuan presiden menjangkau 1,9 juta KK, dimana untuk DKI Jakarta menjangkau 1,3 juta KK, dan Bodetabek, daerah yang berbatasan langsung dengan Jakarta, menjangkau 600.000 KK.
Adapun BST menjangkau 9 juta KK di luar Jabodetabek. Penerima BST adalah masyarakat terdampak yang belum menerima bansos reguler, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Program Sembako. BST disalurkan secara simultan yakni berbarengan antara salur dengan pemutakhiran data.
Kemensos terus mengakselerasi penyaluran bantuan kepada masyarakat terdampak Covid-19, untuk memastikan bantuan yang mereka terima tiba tepat sasaran, tepat waktu dan tepat jumlah.