Virus Corona: Program Imunisasi Tersendat, 80 Juta Anak Berisiko Meninggal

BBC Suara.Com
Jum'at, 05 Juni 2020 | 05:02 WIB
Virus Corona: Program Imunisasi Tersendat, 80 Juta  Anak Berisiko Meninggal
[BBC].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Kita telah menaklukan banyak penyakit yang dapat dicegah ini untuk anak-anak."

Sekarang, ada kekhawatiran besar bahwa pencapaian ini bisa "terhapus".

Setidaknya 80 juta anak-anak di bawah umur berisiko

Diperkirakan jumlah bayi yang kehilangan vaksinasi rutin karena pandemi Virus Corona:

Asia Tenggara - 34,8 juta Afrika - 22,9 juta

Wabah penyakit mematikan, selain Covid-19, yang dapat dicegah saat ini:

Nepal dan Kamboja - campak Ethiopia - campak, kolera dan demam kuning

Sumber: Organisasi Kesehatan Dunia, Unicef, Lembaga Vaksin Sabin dan Gavi, Aliansi Vaksin

Pemodelan terbaru oleh Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health menunjukkan gangguan pada jenis layanan kesehatan penting bagi perempuan dan anak-anak ini, dapat mengakibatkan sebanyak tambahan 6.000 anak meninggal setiap hari.

Baca Juga: Biayai Pemakaman George Floyd, Ini Koleksi Mobil Petinju Floyd Mayweather

"Yang kami perkirakan sepenuhnya adalah penyakit-penyakit ini akan datang kembali," kata kepala departemen imunisasi dan vaksin WHO Kate O'Brien.

"Dan itu artinya ... adalah kita akan melihat kematian anak-anak dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam waktu belakangan ini."

Tetapi situasi yang berpotensi menghancurkan ini masih dapat dicegah, "jika pemerintah bertindak sekarang".

Peringatan tersebut muncul ketika para pemimpin global bertemu untuk KTT Vaksin Global, pada hari Kamis (04/06) yang digelar di Inggris.

Negara-negara dan organisasi donor diharap untuk menggelontorkan dana US$ 7,4 miliar, atau sekitar Rp106, 3 triliun, untuk memastikan Gavi, Aliansi Vaksin dapat terus memberikan vaksin yang menyelamatkan jiwa ke beberapa komunitas termiskin di dunia, baik selama pandemi maupun setelahnya.

Pemimpinnya, Dr Seth Berkley, mengatakan memastikan sistem vaksinasi rutin berjalan kembali secepat mungkin, sangat penting.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI