Keluarga Ngamuk Demi Ketemu Anak yang Babak Belur Diduga Salah Tangkap

Siswanto Suara.Com
Selasa, 25 Agustus 2020 | 13:25 WIB
Keluarga Ngamuk Demi Ketemu Anak yang Babak Belur Diduga Salah Tangkap
ilustrasi hukum, jaksa, pengadilan, vonis

"Jadi dia cek, ternyata betul. Itupun dia (polisi) dibohongi (keluarga) kalau tidak ada anak-anak di sini ditangkap. Teriak itu anak (MF), didengar suaranya. Dia bilang ibu, ayah. Yang namanya orang tua pasti tahu suara anaknya," kata Abdul.

Walau sudah ketahuan MF berada di kantor polisi, keluarganya tetap belum bisa menjumpainya. Banyak sekali alasan yang disampaikan petugas.

"Kata orang tuanya (Darmiyati) sudah keberapa kali pulang balik di situ. Dikasih bodoh-bodoh sama polisi. Dia bilang tunggu dulu, tidak bisa dijenguk yang pegang kunci (belum ada) dia bilang nanti malam. Pas malam, dia (polisi) bilang lagi besok," kata Abdul.

"Mungkin tidak ada niat begitu polisi. Tapi karena sudah tertangkap basah jadi ada kesalahan yang dia tutupi. Disembunyikan itu anak, tidak mau dipertemukan sama orang tuanya," Abdul menambahkan.

Polisi baru mengizinkan keluarga menemui MF setelah Darmawati mengamuk di kantor Polsek Bontoala.

"Hari kedua baru dipertemukan. Itupun dengan cara kakakku yang mengamuk. Dia pertanyakan kenapa tidak bisa dijenguk? Apa persoalanya anak saya? Permainan polisi kan begitu, kalau sudah anak-anak bonyok takut-takut sudah, untuk pertemukan sama orang tuanya," kata Abdul Karim.

Abdul Karim menceritakan reaksi anggota keluarga ketika pertama kali melihat penampilan MF hari itu. "Pas sudah lihat MF katanya kenapa dikasih begini? Kayak sudah dipukul seperti maling," kata Abdul Karim.

Singkat cerita, MF diizinkan pulang oleh polisi. Di rumah, dia menceritakan apa saja yang dialaminya.

"Jangan sampai ada laporannya itu anak-anak, karena dia (MF) disuruh mengaku. Diarahkan untuk bohong. Dia (polisi) bilang dek nanti kalau saya bebaskan apa alasanmu sama orang tuamu ini karena pasti dia lihat bonyok ini? Jadi dia (MF) bilang saya bilang saja pak kalau saya jatuh. Jadi polisi bilang bagus. Kalau begitu bagus, saya suka. Pak Irwan (penyidiknya) yang bilang itu," katanya.

Baca Juga: Mendekam di Penjara Selama 27 Tahun, Ternyata Korban Salah Tangkap

Keluarga MF tidak terima. Ibu dari MF,  Darmiyati, mengatakan keluarga kemudian melapor kasus itu ke Propam Polda Sulawesi Selatan.

"Sudah ditangani tadi sama ibu kapolsek. Sudah diperiksa," kata Darmiyati.

Tetapi, Kapolsek Bontoala Komisaris Polisi Andriany Lilikay membantah ada salah tangkap dan ada penganiayaan terhadap MF.

"Untuk wilayah Bontoala tidak ada itu salah tangkap. Itu kasus tawuran. Sudah ditangani sama Propam," kata Andriany.

Dia belum bisa menjelaskan secara rinci kasus yang sedang ditangani anggotanya. Andriany juga diperiksa Propam Polda Sulawesi Selatan terkait kasus MF.

"Saya sama anak-anak Propam Polda dulu yah. Kami sementara diambil keterangan dulu," katanya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI