KSAD Telusuri Dugaan Prajurit TNI Serang Polsek Ciracas Pakai Narkoba

Minggu, 30 Agustus 2020 | 18:11 WIB
KSAD Telusuri Dugaan Prajurit TNI Serang Polsek Ciracas Pakai Narkoba
Kondisi mobil yang rusak akibat penyerangan di Polsek Ciracas, Jakarta, Sabtu, (29/8/2020). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Jadi kami yakin 31 ini adalah bagian dari pengembangan pertama . Kami akan terus dan tidak akan menyerah. Oleh karena itu saya juga memohon bantuan kepada seluruh warga untuk memberikan informasi selain kami melakukan pemeriksaan secara fisik, elektronik segala macam bisa kami lakukan kami juga ingin bantuan informasi masyarakat," katanya.

Adapun, dari beberapa anggota yang telah diperiksa diketahui bahwa mereka berasal dari beberapa kesatuan. Selain itu, mereka juga berasal dari angkatan dan pangkat yang berbeda-beda.

"Kami akan kejar sampai ke mana pun, apapun satuannya, yang terpenting adalah bantu kami, kami janji akan serius," tegas Andika.

"Jadi kita tidak mau membatasi diri pada satu angkatan, satuan, tidak ada, pokoknya semua. Dan sejauh ini juga ternyata sudah dari yang kita pelajari itu sudah dari banyak satuan, dari pangkat berbeda, pangkatnya saja berbeda sudah jelas angkatannya berbeda," imbuhnya.

Terancam Dipecat

Oknum anggota TNI AD yang terlibat aksi penyerangan terhadap Mapolsek Ciracas akan diberi sanksi pemecatan hingga pidana.

Andika menyampaikan, berdasar hasil pemeriksaan terhadap sejumlah oknum anggota yang terlibat dalam serangkaian penyerangan Mapolsek Ciracas dinyatakan telah terbukti melanggar aturan sebgaimana yang diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer.

"Sejauh ini dari hasil pemeriksaan, semua yang diperiksa ini sudah memenuhi pasal Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer untuk diberikan hukuman tambahan berupa pemecatan dari dinas militer," ungkap Andika.

Menurut Andika, dirinya tak masalah jika harus kehilangan puluhan anggota yang terlibat aksi tak bertanggung jawab tersebut. Hal itu menurutnya lebih baik daripada nama institusi rusak akibat ulah oknum tersebut.

Baca Juga: Aksi Penyerangan Mapolsek Ciracas, 12 Prajurit TNI AD Ditahan

"Lebih baik kita kehilangan 31 atau berapapun prajurit yang terlibat, apapun perannya. Daripada nama TNI AD akan terus rusak oleh tingkah laku tidak bertanggung jawab yang sama sekali tidak mencerminkan sumpah prajurit yang mereka ucapkan, janjikan saat menjadi anggota TNI AD," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI