Ada Birahi Politik, Luhut: Jangan Sok Pahlawan, Jangan Sok Paling Bersih!

Jum'at, 25 September 2020 | 07:33 WIB
Ada Birahi Politik, Luhut: Jangan Sok Pahlawan, Jangan Sok Paling Bersih!
Ilustrasi Luhut Binsar Panjaitan. (Suara.com/Ema Rohima)

Suara.com - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu narasumber dalam program acara Mata Najwa yang dipandu oleh Najwa Shihab.

Melalui talk show virtualnya itu, Najwa Shihab menanyakan berbagai persoalan terkait penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia di mana Luhut menjadi bagian dari tim penanganan tersebut.

Acara tersebut kemudian diunggah di channel YouTube Najwa Shihab dengan judul "Luhut: Banyak Orang Kumpul-Kumpul karena Birahi Kekuasaan (Part 2) | Mata Najwa", Kamis (24/09/2020).

Dalam kaca mata Najwa, adanya vaksin bisa memunculkan rasa keamanan palsu sehingga berdampak pada kepatuhan protokol kesehatan yang mulai diabaikan.

"Kita lihat penerapan protokol kesehatan masih jauh dari ideal," kata Najwa Shihab.

Tangkapan layar perbincangan Najwa Shihab. (YouTube/Najwa Shihab)
Tangkapan layar perbincangan Najwa Shihab. (YouTube/Najwa Shihab)

Menurut Luhut, dalam penanganan Covid-19 ini, pemerintah telah melawannya di semua lini dengan melibatkan seluruh aparat pemerintahan mulai dari menteri, gubernur, kapolda hingga danramil.

"Di Jakarta sudah melakukan sosialisasi yang pakai TOA dan macam-macam, kami mungkin mau menyemprot air pada orang yang berkerumun, cuma walaupun di sana-sini kurang, tapi kan kita manusia, jangan gampang menyalahkan," papar Luhut.

Luhut menambahkan, semua negara di dunia bahkan sehebat Amerika, mengalami kebingungan karena pandemi adalah sesuatu yang baru.

"Saya ingin katakan, kita ini optimis tapi optimis yang terukur. Saya garis bawahi strategi kita, kita menangani rumah sakit, menangani karantina, dan menangani masyarakat ini. Makanya di masyarakat ini saya imbau, kalau tidak kita yang disiplin siapa lagi?" sambung Luhut.

Baca Juga: Pemda DKI Pertanyakan Soal Hiburan Malam Yang Jadi Klaster Corona

Ia pun menyinggung sejumlah pihak yang membuat perkumpulan keramaian hanya karena birahi politik.

"Misalnya ada orang yang punya pikiran politik, dikontrol lah birahi kekuasaannya, karena akibat dari dia itu, tahu nggak bahwa ada klaster, sadar nggak dia bahwa dengan kumpul-kumpul ramai itu, bisa ada yang kena dan bisa mati, hanya karena birahi kekuasaan, birahi politiknya," kata Luhut di menit ke 8:25 dalam video di YouTube Najwa Shihab itu.

Bagi Luhut, kalau semua ini selesai (pandemi) siapa saja bebas mau menyelenggarakan apa pun seperti demo dan yang lainnya.

Pernyataan itu pun langsung dispesifikkan oleh Najwa yang menduga bahwa kumpul-kumpul yang dimaksud Luhut adalah deklarasi KAMI di Magelang.

Akan tetapi, Luhut tidak ingin memperjelas pihak yang dimaksud dan hanya memperingatkan kepada mereka yang membuat kerumunan agar jangan sok pahlawan.

"Mohon direnungkan, saya sudah katakan tadi Najwa, kau sebagai warga negara renungkan setiap tindakanmu dalam situasi krisis semacam ini,” ucap Luhut.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI