KAMI berpesan kepada Moeldoko untuk tidak perlu sampai melemparkan ancaman.
"KAMI mengingatkan Bapak KSP Moeldoko dan jajaran kekuasaan untuk tidak perlu melempar "ancaman" kepada rakyat," kata Presidium KAMI Din Syamsuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/10/2020).
Menurut Din, sikap arogansi kekuasaan sudah ketinggalan zaman kalau masih diterapkan di era demokrasi. Selain itu, Din menyebut kalau KAMI semakin mendapatkan tantangan dan ancaman, justru pihaknya malah bakal beristikamah dalam perjuangan.
Bagi KAMI semakin mendapat tantangan dan ancaman akan menjadi pelecut untuk tetap beristikamah dalam perjuangan," ujarnya.
"KAMI bukan kumpulan orang-orang pengecut, karena para insan yang bergabung dalam KAMI adalah mereka yang menyerahkan segala urusan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, dan hanya takut kepadaNya," tambah Din.
Ganggu Stabilitas
Moeldoko sebelumnya mengklaim tak mempermasalahkan jika ke depan muncul gerakan-gerakan untuk mengkritisi kebijakan pemerintah seperti KAMI.
Kata Moeldoko, selama gagasan tersebut bagian dari demokrasi, ia tak masalah.
Namun kata Moeldoko, jika gagasan -gagasan mengancam stabilitas politik. pemerintah tidak akan akan tinggal diam
Baca Juga: Tengku Protes: Pak Moeldoko, Anda Kepala Staf Presiden atau Menkopolhukam?
"Setelah ada KAMI, nanti ada KAMU terus ada apalagi, kan? Kita tidak perlu menyikapi berlebihan sepanjang masih gagasan-gagasan. Sepanjang gagasan itu hanya bagian dari demokrasi, silahkan. Tapi jangan coba-coba mengganggu stabilitas politik. Kalau bentuknya sudah mengganggu stabilitas politik, semua ada resikonya. Negara punya kalkulasi dalam menempatkan demokrasi dan stabilitas," tutur Moeldoko, Kamis (1/10/2020).