"Saya berdiri di sini dengan damai. Saya ingin berjalan sendirian ke Hathras. Aturan 144 berbicara tentang pertemuan umum. Saya akan pergi sendiri ke Hathras. Atas dasar apa Anda menahan saya?" ujar Rahul kepada petugas yang menangkapnya.
Berbicara kepada orang banyak yang berkumpul, Rahul berkata: "Baru saja polisi mendorong saya, lathi menyerang saya dan melemparkan saya ke tanah. Saya ingin bertanya, bisakah hanya Modi-ji berjalan di negara ini? Tidak bisakah orang normal berjalan?"
Para pemimpin partai Kongres dituduh memicu ketegangan oleh para menteri di partai berkuasa Bharatiya Janata dengan mengunjungi desa dan terlibat unjuk rasa.
Yogi Adityanath, kepala menteri Uttar Pradesh, mengatakan kasus itu telah diserahkan ke tim penyelidik khusus dan akan segera dibawa ke pengadilan.
Sebuah laporan forensik polisi yang dirilis pada hari Kamis menyatakan bahwa gadis berusia 19 tahun itu tidak diperkosa, meskipun hal tersebut tidak sesuai dengan laporan dari rumah sakit Delhi tempat dia dirawat.
Menurut laporan The Guardian, India adalah negara paling berbahaya di dunia untuk seorang wanita dan wanita dari kasta yang lebih rendahlah yang menanggung beban kekerasan seksual.
Selama sebulan terakhir, telah terjadi banyak insiden gadis-gadis muda Dalit diperkosa dan dibunuh di Uttar Pradesh.
Pada hari Kamis, tersiar kabar tentang seorang wanita Dalit berusia 22 tahun di Uttar Pradesh yang diduga dibius dan diperkosa beramai-ramai saat mendaftar sebuah sekolah dua hari sebelumnya. Dia juga kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Baca Juga: Bocah Pakai Kostum Mahatma Gandhi saat Tes Swab, Begini Tampilannya