Selain diskusi, AJI Jakarta juga mendapat masukan dari 15 editor media massa terkait dengan peliputan tentang TBC. Dari masukan para editor tersebut, memang perlu bagi media dalam memperkuat liputan TBC untuk mencegah penularan yang lebih masif.
Adapun lingkup pemberitaan yang perlu ditingkatkan terkait dengan TBC adalah kejelian redaksi media untuk menyajikan data serta menuliskan fenomena yang relevan terkait TBC. Penekanan terkait dampak serius TBC juga perlu diekplorasi oleh jurnalis.
Dalam menggali isu TBC, jurnalis pun mesti lebih kritis untuk memantau implementasi aturan serta program pemerintah, di samping terus mendorong agar narasumber tidak hanya normatif dalam menjawab persoalan TBC yang penting ini.
"Untuk mendukung upaya-upaya pemberitaan TBC yang baik dan benar, AJI Jakarta bersama STPI berkeinginan untuk mengadakan fellowship peliputan seputar TBC. Selain itu, TOR untuk panduan pemberitaan TBC pun akan kami galakkan,” kata Afwan Purwanto, Sekretaris AJI Jakarta.