Karikatur 'Batman' Presiden China Nampang di Restoran, Picu Kontroversi

Senin, 12 Oktober 2020 | 08:10 WIB
Karikatur 'Batman' Presiden China Nampang di Restoran, Picu Kontroversi
Unggahan Bryanboy yang mengecam karikatur Presiden China.[Instagram/@bryanboy]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah karikatur yang menampilkan Presiden China seperti kelelawar dan bertuliskan Batman di sebuah restoran di Swedia memicu kontroversi dan perdebatan.

Menyadur BBC News, Senin (12/10/2020) Bryanboy, seorang influencer fesyen mengatakan dia terkejut melihat gambar "rasis" di dinding sebuah restoran di Stockholm, Swedia.

"Baru setelah kami melakukan pemesanan, kami melihat semua poster besar di dinding - sebuah potret bergambar Xi Jinping yang sangat kuning dengan telinga kelelawar dan istilah 'BAT MAN'," ujar Bryanboy.

Restaurant Riche yang terletak di ibukota Swedia, mengatakan banyak orang menganggap lukisan itu "mengganggu dan rasis, yang tentu saja bukan niatnya".

Unggahan Bryanboy yang mengecam karikatur Presiden China.[Instagram/@bryanboy]
Unggahan Bryanboy yang mengecam karikatur Presiden China.[Instagram/@bryanboy]

Pihak restoran juga sudah "dengan tulus meminta maaf kepada siapa pun yang tersinggung" dan mencopot semua gambar yang berbau rasis.

Sang seniman yang membuat lukisan dengan judul Karya Seni Besi tersebut mengatakan bahwa mereka meminta maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan, tetapi tidak untuk gambar itu sendiri.

"Saya tidak akan melakukannya sejak awal jika saya tidak berdiri di belakangnya. Saya masih melakukannya," kata sang seniman kepada BBC.

"Tentu saja saya tidak ingin menyakiti orang, itu sama sekali bukan niat saya." tegasnya.

Bryanboy, yang bernama asli Bryan Yambao, sedang makan di restoran di ibukota Swedia dengan seorang teman dari Hong Kong pada hari Sabtu. Dia menulis di Instagram bahwa dia "malu" ketika melihat gambar tersebut.

Baca Juga: Rumor! Huawei Bakal Jual Honor?

"Sejak Covid terjadi, saya dan hampir banyak orang Asia yang saya kenal telah mengalami begitu banyak pelecehan rasis dan xenofobia di internet," kata Yambao kepada BBC.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI