Ibu-ibu Ditendang Satpol PP di Besipae NTT, Alissa Wahid Meradang

Jum'at, 16 Oktober 2020 | 07:28 WIB
Ibu-ibu Ditendang Satpol PP di Besipae NTT, Alissa Wahid Meradang
Bentrokan fisik dalam konflik memperebutkan lahan yang kembali terjadi di Pubabu Besipae, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (14/10/2020). (ANTARA/HO-WAHLI NTT)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Putri Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid geram dengan aksi anggota Satpol PP yang memperlakukan warga Pubabu Besipae, Nusa Tenggara Timur dengan tidak bermartabat.

Ibu-ibu ditendang dan dibanting Satpol PP. Padahal, mereka hanya ingin mempertahankan tanah adat mereka yang hendak digusur pemerintah.

Kegeraman Alissa disampaikan melalui akun Twitter miliknya @alissawahid.

Menurutnya, aparat tidak berhak melakukan kekerasan terhadap rakyat. Terlebih hingga membahayakan jiwa rakyat.

"Dalam situasi berhadapan dengan masyarakat yang tidak bersenjata, tidak selayaknya aparat keamanan bertindak tak bermartabat dan membahayakan jiwa rakyat seperti ini," kata Alissa seperti dikutip Suara.com, Jumat (16/10/2020).

Alissa sangat menyayangkan tindakan aparat yang sangat represif terhadap rakyat. Dalam kasus ini, rakyat melakukan perlawanan terhadap petugas demi mempertahankan tanah adatnya.

"Apalagi mereka yang sedang mempertahankan tanah adatnya," imbuhnya.

Alissa Wahid kecam Satpol PP tendang ibu-ibu di Besipae (Twitter/alissawahid)
Alissa Wahid kecam Satpol PP tendang ibu-ibu di Besipae (Twitter/alissawahid)

Konflik Tanah Adat Besipae

Video aksi kekerasan terhadap warga Besipae NTT viral di media sosial. Dalam video yang beredar berdurasi 2 menit 36 detik, tampak sejumlah warga perempuan dan petugas dari pemerintah saling beradu mulut.

Baca Juga: Konflik Lahan di Besipae NTT, Ibu-Ibu Ditendang Hingga Dibanting Satpol PP

Sedangkan di sisi lain beberapa warga terlihat sedang berkelahi dengan kaki dan tangan dengan sejumlah petugas serta beberapa orang dari kelompok pemerintah yang mengenakan pakaian sipil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI