Kesepakatan 2015 mencabut sanksi terhadap Iran yang melumpuhkan ekonominya dan memotong ekspor minyak mereka sekitar setengahnya.
Sebagai imbalan atas keringanan sanksi, Iran menerima batasan pada program nuklirnya sampai masa berlaku berakhir pada 2025.
Menyusul keluarnya Washington dari kesepakatan nuklir, penandatangan pakta lainnya — Prancis, Jerman, Inggris, Rusia, dan China — mencoba mempertahankan kesepakatan tersebut.
Awal tahun ini, serangan AS yang menewaskan komandan militer utama Iran memicu rezim tersebut untuk mengurangi kepatuhan terhadap pakta nuklir internasional.
Pada bulan Januari, Iran mengatakan tidak akan lagi membatasi kapasitas pengayaan uranium atau penelitian nuklirnya.