Suara.com - Sebanyak 11 nelayan asing yang baru mendarat di Selandia Baru dari dari Rusia dan Ukraina dinyatakan positif Covid-19.
Menyadur ABC News, Kementerian Kesehatan Selandia Baru mengkonfirmasi pada hari Selasa (20/10) bahwa 11 orang nelayan asing dinyatakan positif Covid-19 dan 14 kemungkinan infeksi lainnya sedang diselidiki.
Para kru telah dikarantina di sebuah hotel di Christchurch sejak mereka tiba, dan dinyatakan positif selama pengujian rutin, kata para pejabat.
Selandia Baru menjadi salah satu negara dengan pertahanan terhadap Covid-19 yang cukup tangguh dan menjadi perhatian dunia.
Namun dengan adanya hasil positif tersebut, menjadi pukulan bagi upaya Selandia Baru untuk memulai kembali industri penangkapan ikannya.
![Virus corona atau Covid-19 di Selandia Baru [Antara]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/09/07/92855-virus-corona-atau-covid-19-di-selandia-baru.jpg)
Jeremy Helson, kepala eksekutif Seafood New Zealand, mengatakan semua nelayan asing tersebut dinyatakan negatif sebelum menuju ke Selandia Baru.
"Sementara kami menunggu untuk melihat berapa banyak kasus yang ada, fakta bahwa mereka semua terdeteksi di karantina menunjukkan sistem bekerja dengan baik," kata Helson.
Asal anggota awak yang terinfeksi belum jelas. Namun sejumlah awak penangkap ikan telah tiba di Selandia Baru dalam beberapa hari terakhir dari Rusia dan Ukraina.
Kementerian Kesehatan mengonfirmasi kasus importerdeteksi selama hari ketiga pengujian para nelayan di hotel Christchurch.
Baca Juga: Untuk Pertama Kali, Ratusan Wisatawan di Sydney Tidak Diwajibkan Karantina
"Kasus positif adalah bagian dari kelompok yang merupakan satu-satunya orang yang tinggal di fasilitas ini," kata Kementerian Kesehatan.
Deteksi itu adalah contoh pengendalian virus korona yang bekerja dengan baik, katanya.
"Semua tindakan kesehatan masyarakat yang relevan sedang diambil. Di fasilitas, proses infeksi, pencegahan dan pengendalian yang ketat diikuti untuk meminimalkan risiko bagi publik dan staf." jelas kementerian,
Pihak berwenang Selandia Baru diperkirakan akan mengungkapkan lebih banyak informasi tentang kasus-kasus tersebut pada Rabu.
Les Morgan, kepala operasional Hotel Sudima yang terletak di sekitar bandara Christchurch, mengatakan fasilitasnya ditutup setelah seorang anggota staf mengatakan ada sejumlah infeksi.
![Warga lakukan physical distancing di tengah pandemi virus Corona di Selandia Baru. [Marty MELVILLE / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/04/21/25135-virus-corona-di-selandia-baru.jpg)
"Ada sejumlah potensi kasus Covid-19 terbatas pada tamu hotel yang diisolasi, tetapi semuanya mengunjungi nelayan," kata Les Morgan dikutip dari Anadolu Agency.
Menurut laporan Stuff, ada 230 nelayan yang ditempatkan di sekitar 120 kamar hotel. Itu sekitar setengah dari kapasitasnya. "Mereka adalah tamu teladan. Mereka adalah tamu terbaik yang pernah kami alami," kata Morgan.
Kepala Managed Isolation and Quarantine (MIQ) Darren Webb mengatakan hotel tersebut telah di-lockdown sebagai tindakan pencegahan, para tamu dikurung sementara di kamar mereka selama pihak berwenang melakukan persiapan untuk karantina.
Staf keamanan dan perawat tambahan akan dikerahkan ke hotel tersebut dan stasiun pengujian khusus akan didirikan, katanya.
Ahli epidemiologi Michael Baker mengatakan risiko penularan komunitas sangat rendah, "dan episode khusus ini tidak meningkatkannya secara signifikan".
"Jika semuanya berjalan sesuai rencana, seharusnya tidak ada risiko penyebarannya ke staf atau orang-orang di Christchurch," katanya.
Perusahaan penangkapan ikan membawa para nelayan dari Moskow melalui Singapura Jumat lalu ke Christchurch dalam dua penerbangan terpisah.